Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi: Duit Tata Kampung Jangan Buat Beli Televisi

Written By RajaBlog on Thursday, October 31, 2013 | 3:52 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mewanti-wanti warga di RW05 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk tidak menyalahgunakan uang untuk menata kampungnya. Di daerah tersebut, Pemprov DKI memulai penataan kampung menjadi kampung deret.

"Jangan sekali-sekali duitnya diambil buat beli televisi, buat beli motor. Hati-hati nanti, ya," ujar Jokowi saat peresmian dimulainya penataan kampung tersebut, Kamis (31/10/2013).

Kekhawatiran Jokowi ini mengingat penataan kampung menjadi kampung deret berbasis pada masyarakat sendiri, mulai dari desain bangunan, hingga ide soal bangunan tersebut. Bahkan, penataannya diserahkan kepada pemilik rumah sendiri.

Sebelum dimulai penataan, Pemprov DKI mendata jumlah kepala keluarga di kawasan itu. Setiap kepala keluarga akan diberikan uang untuk menata sendiri rumahnya, yakni Rp 1,5 juta per meter dan maksimal 36 meter.

"Nanti kan ada yang ngecek. Apakah 100 persen duit itu buat membangun atau buat beli yang lain. Jangan sekali-kali buat yang lain, ya," ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Yonathan Pasodung mengungkapkan, pihaknya telah membentuk tim pengawas yang terdiri dari unsur pemerintah serta konsultan bangunan. Mereka akan mengawasi pemberian uang kepada warga untuk penataan kampung jadi kampung deret.

"Mereka yang awasi mekanismenya. Mekanismenya pun tidak semua langsung diberi. Tapi 40 persen, kemudian 40 persen lalu 20persen," jelasnya.

Yonathan mengungkapkan, peresmian dimulainya kampung deret di Petogogan merupakan simbolisasi dimulainya penataan 25 kampung lainnya jadi kampung deret. Total, ada 4.467 rumah yang akan direnovasi Pemerintah Provinsi DKI yang menelan anggaran dengan total Rp 240 miliar.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Hakim Agung Andi Ayub Akan Bersaksi di Pengadilan Tipikor







JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Agung Andi Abu Ayyub Saleh menjanjikan akan membeberkan perkara dugaan suap dalam penanganan kasasi terdakwa Hutomo Wijaya Onggowarsito (HWO). Andi mengatakan, ia akan menyampaikan keterangannya dalam kesaksian pada sidang dengan terdakwa Mario Cornelio Bernardo, Senin (4/11/2013), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Tanggal 4 kau hadir. Saya akan bicara di situ. Saya jelaskan semua yang sebenarnya," kata Andi Ayyub sai pelantikan empat orang hakim agung di Gedung MA Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2013).

Ia mengatakan, meski pemanggilan dirinya oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menyalahi prosedur, dia akan tetap menghadiri persidangan. Seharusnya kata dia, pemanggilan hakim agung sebagai saksi dalam peradilan harus atas izin presiden.

"Tapi untuk semangat pemberantasan korupsi, saya akan hadir," katanya.

Sebelumnya, Andi Abu Ayyub Saleh disebut meminta sejumlah uang terkait perngurusan perkara kasasi milik terdakwa Hutomo Wijaya Onggowarsito (HWO) yang masuk ke MA. Hal itu terungkap dari kesaksian staf kepaniteraan yang bekerja padanya, Suprapto. Ketika bersaksi untuk terdakwa Djodi Supratman, Suprapto mengaku untuk membantu kasasi perkara pidana yang dimintakan oleh Djodi dijanjikan mendapat komisi sebesar Rp 150 juta.

Tetapi, kemudian Suprapto mengatakan bahwa Andi Abu Ayyub Saleh selaku hakim pembaca dua meminta tambahan, sehingga permintaan komisi menjadi Rp 250 juta. Selanjutnya, Suprapto mengatakan, Andi Abu Ayyub kembali meminta tambahan Rp 300 juta. Walaupun, akhirnya menyatakan tidak bisa membantu memuluskan keinginan, yaitu mengabulkan kasasi jaksa untuk menghukum terdakwa Hutomo Wijaya Onggowarsito.

"Penambahan Rp 300 juta dari Bapak saya (Andi Abu Ayyub)," kata Suprapto ketika bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Djodi Supratman di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/10).

Namun, lanjut Suprapto, uang komisi tersebut belum ada yang terealisasi atau diterima olehnya maupun Andi Abu Ayyub.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

F dan DR Jadi Tersangka Perusakan Rumah Adiguna Sutowo

Written By RajaBlog on Wednesday, October 30, 2013 | 3:56 PM


Jakarta-Pihak Polda Metro Jaya akhirnya menetapkan perempuan berinisial F dan sopir F berinisial DR sebagai tersangka perusak rumah Adiguna Sutowo yang terjadi akhir pekan lalu. Polisi tetap melanjutkan proses kasus ini meski Senin (28/10) pengusaha Adiguna Sutowo mengaku dialah yang merusak rumahnya sendiri.


Penetapan F dan DR sebagai tersangka diungkapkan Kombes Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya di kantornya, Rabu (30/10). "F sudah tersangka, bersama DR. Hal itu berdasarkan penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya," ungkap Rikwanto.


Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun polisi belum menjadwalkan akan memeriksa keduanya dalam waktu dekat. "Kami masih mencari dan menyelidiki keberadaan wanita yang berinsial F. Penetapan ini berdasarkan saksi-saksi di lapangan dan penyidikan yang dilakukan polisi," lanjut Rikwanto.


Dijelaskan Rikwanto, meski Adiguna Sutowo mengaku merusak rumahnya sendiri, namun polisi belum akan memanggil yang bersangkutan. "Belum ada rencana memanggil atau memeriksa AS. Kalau ada perkembangan baru perlu diperiksa," tutur Rikwanto.


Terkait itu pengacara Vika Dewayani, sebagai penghuni rumah yang dirusak tersangka, menyatakan kliennya akan tetap melanjutkan kasus ini meski ada pengakuan yang berbeda dari pihak Adiguna.


"Kami akan tetap lanjutkan, karena berdasarkan keterangan saksi yang merusak rumah klien saya itu adalah seorang wanita. Kronologisnya berdasarkan saksi DR yang jadi sopir F menunjukan rumah Klien kami," ujar Syarifuddin Noor, pengacara Vika.


"Ketika sampai di rumahnya, mereka bertukar tempat. Setelah bertukar tempat dan sopir keluar. Wanita itu memundurkan mobil dan menabrak pagar rumah Pak Adiguna. Setelah itu dia melindas pagar dan menabrak mobil Mercy B 171 VAS. Kemudian mobil itu menghantam Alphard. Lalu menabrak kembali sehingga mengenai mobil Lexus," terang Syarifuddin saat ditemui di Polda Metro Jaya, kemarin.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

Perwakilan Buruh Belum Datang, Penetapan UMP DKI Terancam Batal





JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga pukul 15.00 WIB, perwakilan buruh dalam Dewan Pengupahan belum menghadiri rapat keputusan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2014. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Priyono mengatakan, Dewan Pengupahan masih belum dapat menyelenggarakan rapat apabila salah satu unsur dewan tidak hadir.


"Bagaimana bisa diputuskan kalau unsur buruhnya sampai jam segini belum datang juga," kata Priyono di Balaikota Jakarta, Rabu (30/10/2013).


Rapat Dewan Pengupahan, yang terdiri dari unsur Pemprov DKI (Disnakertrans DKI), pengusaha, dan buruh, itu sedianya dimulai pukul 10.00 WIB. Dalam rapat penetapan kebutuhan hidup layak (KHL) pada Senin (28/10/2013) lalu, buruh melakukan aksi walk out. Hingga kini buruh masih menuntut Dewan Pengupahan menetapkan UMP DKI sebesar Rp 3,7 juta. Karena unsur buruh belum hadir hari ini, penetapan UMP DKI kemungkinan akan ditunda. "Ya, berarti belum tentu hari ini penetapannya. Saya juga belum tahu kapan," kata Priyono.


Priyono mengatakan, Dewan Pengupahan akan tetap berpegang pada mekanisme yang ada untuk menetapkan UMP. Selain mengacu pada nilai KHL, Dewan Pengupahan akan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas perusahaan.


Anggota Dewan Pengupahan, Sarman Simanjorang, mengatakan besaran UMP DKI 2014 tidak akan jauh dari besaran angka KHL yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.299.860. "KHL yang telah ditetapkan Rp 2.299.860, itulah yang akan dijadikan UMP DKI 2014," kata Sarman.


Hal itu dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013. Dalam dua peraturan tersebut, besaran UMP sama dengan besaran KHL.


Setelah UMP DKI ditetapkan dalam rapat Dewan Pengupahan, rekomendasi itu akan langsung diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mendapatkan persetujuan. Nantinya akan diterbitkan Surat Keputusan Gubernur sebagai payung hukum UMP 2014.





Editor : Laksono Hari Wiwoho
















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Soal Pembubaran Paksa, Mendagri Didesak Tegur FAKI dan FKPPI






JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendesak Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegur Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI). Desakan ini disampaikan menanggapi  pembubaran paksa sebuah diskusi di Sleman, Yogyakarta, yang dilakukan kedua ormas tersebut.

"Kami meminta Mendagri agar memberikan teguran keras kepada ormas yang melakukan tindak kekerasan atas dasar agama, ideologi, atau apapun," ujar Wakil Ketua YLBHI, Gatot Rianto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Kedua ormas tersebut, katanya, telah melakukan pelanggaran tentang hak berserikat dan berkumpul yang dijamin dalam konstitusi. "Perbuatan mereka jelas melanggar hak konstitusi dan hak asasi manusia. Ini juga merupakan perbuatan kriminal yang harus diproses secara hukum," imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya melakukan koordinasi kepada pihak kepolisian, baik Polri maupun Polda Yogya, untuk mengusut secara tuntas sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia berharap tindakan tegas aparat kepolisian mencegah aksi serupa di masa yang akan datang.

Seperti diketahui, massa dari FAKI dan FKPPI tiba-tiba merangsek masuk ke Padepokan Santi Dharma Bendungan Sidoagung Godean, Sleman, Yogyakarta, Minggu (27/10/2013). Ketua FAKI Burhanuddin menuding pertemuan itu adalah kongres kader-kader komunis yang dihadiri keluarga dan anak-anak korban tragedi 1965.

Panitia pertemuan itu Irina (51) membantah tudingan bahwa dirinya mengadakan kongres kader komunis. Menurutnya, pertemuan yang hanya akan dihadiri oleh 15 orang itu tidak membicarakan agenda khusus yang bermuatan politik.

"Kami juga sudah sampaikan bagi mereka yang merasa khawatir, silakan datang, duduk, dengar apa yang terjadi dalam pertemuan itu," tandasnya.




Editor : Hindra Liauw
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Hamilton Akui Vettel Bisa Jadi Pebalap F1 Terbaik





KOMPAS.com - Masih ingatkah Anda saat beberapa waktu lalu Lewis Hamilton mengatakan bahwa Sebastian Vettel membuat para penonton mengantuk karena dominasinya. Tak lama berselang dia membuat pengakuan berbeda, bahwa Vettel adalah pebalap hebat.

Setelah GP India, akhir pekan lalu, Hamilton kembali melancarkan pujian untuk pebalap Red Bull Racing tersebut, yang baru saja meresmikan gelar juara dunia keempatnya secara berturut-turut.

Vettel adalah juara dunia termuda saat pertama melakukannya pada 2010. Setahun berikutnya dia menjadi double world champion termuda, lalu triple wolrd champion termuda, dan terakhir kini dia menjadi quadruple world champion termuda, di usia 26 tahun. Vettel adalah pebalap keempat yang bisa menjadi juara dunia empat kali, setelah Juan Manuel Fangio, Alain Prost, dan Michael Schumacher.

"Ini pencapaian luar biasa dari seseorang yang masih muda. Dia berkelas, dan dia sedang menuju menjadi pebalap terhebat sepanjang masa di F1, jika dia belum. Selamat.., saya sangat senang untuknya," tutur Hamilton.

Hamilton dan pebalap Ferrari, Fernando Alonso, sadar betul dan mengakui bahwa semua tergantung pada mereka dan tim, jika ingin mengimbangi dominasi Vettel.

"Saya berharap ke depannya, kami akan bersaing bersama, tapi hingga masa itu kami akan terus mencoba. Dia (Vettel) harus menikmati momen ini. Semua pebalap mencoba untuk mengejar dia dan semoga bisa mengalahkan dia pada tahun-tahun mendatang," tambah Hamilton.

"Ini adalah hari untuk mengucapkan selamat padanya, dan kesempatan baginya untuk menikmati menjadi juara. Ini juga hari bagi kami untuk bekerja lebih keras, karena kami mendapat tantangan yang sangat berat di depan."

"Mereka (Red Bull) sangat kuat dan mendominasi F1 dalam beberapa tahun terakhir, jadi kami harus melakukan sesuatu lebih baik dari yang kami lakukan dalam empat tahun terakhir karena jelas ini tidak cukup. Kami akan segera memulainya dan kami ingin menang tahun depan, jadi kami harus mulai bekerja," tutup Hamilton.




Editor : Pipit Puspita Rini















3:02 PM | 0 komentar | Read More

Soal Labrak Istri Adiguna Sutowo, Piyu Bantah "F" Istrinya

Written By RajaBlog on Tuesday, October 29, 2013 | 3:55 PM


Jakarta - Gitaris group band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab dipanggil Piyu akhirnya membantah isu yang menyebutkan istrinya Anastasia Florina Limasnax atau Florence adalah wanita berinisial F yang menabrak mobil mewah yang terparkir di kediaman istri kedua pengusaha Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, Perumahan Pulomas Barat VII, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur Blok D2 No 2.


"Waktu dengar kabar itu saya kaget, tiba-tiba ada nama istri saya di berita. Saya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," ungkap Piyu saat menggelar jumpa pers di Thamrin City, Senin (28/10).


Lebih lanjut diungkapkan Piyu, inisial F yang disangkakan menabrak rumah Adiguna Sutowo itu bukan istrinya, melainkan orang lain.


"F itu bisa siapa saja. Saya bilang bisa saja ada suatu persekongkolan yang bikin nama saya dan nama istri saya jadi jelek," lanjut gitaris Padi itu.


Piyu berharap dengan bantahan ini nama baik istri dan keluarganya bisa kembali pulih.


"Saya meminta agar stop pemberitaan yang tidak benar. Biarlah itu urusan rumah tangga bapak Adiguna, bukan saya dan keluarga," tutur pria kelahiran Surabaya, 15 Juli 1973 itu.


Seperti ramai diberitakan, pada Sabtu (26/10) dini hari, kediaman Adiguna di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, ditabrak oleh mobil Mercy B 712 NDR. Pelaku tiba-tiba memundurkan mobil dan menabrak Toyota Alphard yang diparkir di halaman rumah Aduguna. Si penabrak adalah wanita cantik berinisial F yang belakangan diketahui bernama Florence.


Selain menabrak, pelaku juga mengamuk dengan membanting TV 21 inci yang ada di situ. Tidak sampai di situ, F juga mengambil payung dari mobil yang digunakan untuk memukul mobil Lexus nomor B 171 AV. Pelaku juga berteriak sambil memanggil nama Vika.


Akibat kemiripan namanya, istri gitaris Padi itu sempat diisukan menjadi pelaku pengerusakan rumah pengusaha kaya raya itu.


Pengacara Vika, Syarifuddin Noor, sebelumya menyatakan, saat kejadian kliennya sedang berada di luar kota, Bali. Vika baru tiba sore hari dan langsung melapor ke polisi.


Vika adalah istri kedua pengusaha Adiguna. Menurutnya, usia pernikahan mereka sudah 27 tahun dan tidak ada permasalahan.


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Lagi, Puluhan Topeng Monyet Disita di Jaktim






JAKARTA, KOMPAS.com -
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur melakukan razia terhadap topeng monyet berserta pawangnya di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/10/2013). Sebanyak 31 topeng monyet terjaring razia.


Sebelumnya, tujuh ekor monyet diserahkan secara sukarela oleh pawangnya. Dari kegiatan razia tersebut, para pawang akan menjalani pembinaan di Panti Dinas Sosial, Cipayung, Jakarta Timur.


Walikota Jakarta Timur HR Krisdianto mengatakan, para pawang yang memiliki topeng monyet tersebut akan diberi kerohiman dengan jumlah total Rp 2.000.000. Nilai itu terdiri dari Rp 1.000.000 untuk sang pawang dan Rp 1.000.000 untuk ganti rugi peliharannya.


"Pemiliknya kita berikan uang kerohiman satu juta dan pengganti monyet satu juga sehingga totalnya dua juta," kata Krisdianto, kepada wartawan, Selasa (29/10/2013).


Sementara untuk binatang primata tersebut, pihaknya akan menyerahkan ke kantor Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedangkan pawangnya, dibawa oleh petugas ke Panti Sosial Ceger, Cipayung.


"Untuk monyetnya kita masukkan ke BKHI, sedangkan pengamennya dimasukkan ke Panti Sosial Ceger," ujar Krisdiyanto.


Menurut Krisdiyanto, pihaknya akan terus melakukan razia topeng monyet hingga Jakarta Timur dapat bersih dari topeng monyet. Hal ini dilakukan sesuai dengan program Pemprov DKI Jakarta, agar bebas dari topeng monyet pada 2014.


Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur  Sabdo Kurnianto mengatakan, tercatat pihaknya sudah mengamankan total 52 topeng monyet di kawasan Jakarta Timur.


"Kami juga menghimbau pada pengamen topeng monyet ini untuk segera alih profesi, agar tidak terjaring razia petugas," ujar Sabdo.


Sabdo mengatakan, agar tidak terjadi kekeliruan, dan juga pemanfaatan pemberian uang kerohiman, maka sejumlah topeng monyet yang dirazia dan diamankan akan dilakukan. "Tes topeng monyet ini untuk memastikan apakah itu topeng monyet atau bukan dan mencegah agar tak ada mobilisasi monyet liar karena adanya magnet pemberian kerohiman Rp 1 juta dari Pemprov DKI," ujar Sabdo.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Djoko Susilo Sudah Menunggu Uang Rp2 Miliar dari Sukotjo





JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo S Bambang mengaku pernah mengantar uang Rp 2 miliar untuk Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang saat itu menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Uang dalam kardus itu diterima salah satu sekretaris pribadi Djoko yaitu Tri Hudi Ernawati. Saat Djoko sedang tidak berada di Kantor Korlantas.

"Untuk Rp 2 miliar terdakwa (Budi Susanto) suruh saya antar ke Korlantas. Pak Djoko enggak ada, jadi disuruh antar ke Tiwi. Tapi yang terima Erna," terang Sukotjo saat bersaksi untuk Budi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Selasa (29/10/2013).

Menurut Sukotjo, saat itu Erna meminta agar kardus uang diletakkan di bawah meja. Kemudian Erna mengatakan bahwa kardus itu telah ditunggu-tunggu oleh Djoko.

"Katanya (Erna), taruh saja di bawah meja. Ini sudah ditunggu-tunggu oleh Kakor (Djoko)," kata Sukotjo.

Sukotjo mengatakan, awalnya Budi meminta dirinya menyiapkan uang Rp 4 miliar. Uang tersebut kemudian diletakkan dalam dua kardus, masing-masing Rp 2 miliar. Sebanyak Rp 2 miliar sebelumnya telah diserahkan langsung pada Budi.Budi adalah Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA), perusahaan yang memenangkan proyek pengadaan alat driving simulator SIM di Korlantas Polri.

Sementara, Sukotjo sebagai Direktur PT ITI sebagai perusahaan rekanan yang diminta Budi mengerjakan proyek simulator. Budi didakwa telah memperkaya diri sendiri sebesar Rp 88,4 miliar. Dia juga dianggap telah memperkaya orang lain yaitu mantan Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Susilo sebesar Rp 36,9 miliar, Wakakorlantas Brigjen (Pol) Didik Purnomo sebesar Rp 50 juta, dan Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (PT ITI) Sukotjo S Bambang sebesar Rp 3,9 miliar.

Kemudian, telah memperkaya Primkoppol Polri senilai Rp15 miliar. Perbuatannya disebut telah merugikan keuangan negara sebesar Rp144,984 miliar atau Rp121,830 miliar dalam perhitungan kerugian negara oleh ahli dari BPK RI.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary


















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Gerakan Layar Terkembang, Dukungan terhadap Perfilman Indonesia

Written By RajaBlog on Monday, October 28, 2013 | 3:55 PM


Jakarta - Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2013 melalui Gerakan Layar Terkembang mengajak masyarakat berpartisipasi untuk mencintai serta menonton film Indonesia. Gerakan Layar Terkembang dengan konsep nonton bareng (nobar) serta berdiskusi (talk show) dengan narasumber terkait kembali digelar di Jakarta, Jumat (25/10) pekan lalu.


“Gerakan Layar Terkembang merupakan wujud kepedulian terhadap film-film Indonesia yang memiliki nilai budaya, kearifan lokal, serta pembangunan karakter bangsa. Singkatnya, Gerakan Layar Terkembang yang menjadi salah satu prakondisi AFI 2013 sangat menghargai film Indonesia yang inspiratif,” ujar Ketua Pelaksana AFI 2013, Firman Baso dalam siaran pers yang diterima, Senin (28/10).


SAE Institute yang berlokasi di fX lifestyle X'nter, Jakarta, menjadi tempat terakhir event Gerakan Layar Terkembang yang bertema indoor. Lebih dari 100 peserta dari berbagai komunitas film serta masyarakat umum antusias memadati ruangan di lantai enam, salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di bilangan Senayan tersebut.


Hadir dalam acara itu, antara lain Direktur Pembinaan Kesenian & Perfilman Kemdikbud, Endang Caturwati, Ketua Tim Ahli AFI 2013, Ichwan Persada, Dewan Juri AFI 2013, Nirwan Dewanto, serta aktris senior Indonesia, Christine Hakim, yang turut mengisi sesi talk show dengan tema “Film Sebagai Sebuah Produk Budaya”.


“Sebagai bagian dari program Kemdikbud untuk mendukung perfilman Indonesia, kehadiran Apresiasi Film Indonesia 2013 diharapkan dapat membangkitkan kembali dunia perfilman Indonesia seperti di era tahun 70-80-an,” ujar Endang Caturwati di sela-sela talk show.


Kegiatan Gerakan Layar Terkembang di Jakarta kembali diadakan keesokan harinya, Sabtu (26/10), berlokasi outdoor di Taman Ayodya, Barito, Jakarta Selatan.


“Kami mengundang semua kalangan masyarakat, khususnya anak muda Jakarta bersama-sama menonton film ‘Catatan Akhir Sekolah’ serta film 5CM,” ujar Ketua Pelaksana AFI 2013, Firman Baso.


Selain menjalankan kegiatan Gerakan Layar Terkembang, dukungan terhadap perfilman Indonesia juga dapat masyarakat lakukan di booth Pojok AFI yang terdapat di beberapa gerai Cinema XXI Jakarta, serta dapat dilakukan lewat media sosial dengan menunjukkan hashtag #GerakanFilmIndonesia, serta informasi lengkapnya juga bisa didapat pada timeline Twitter resmi AFI 2013, @ApresiasiFilmID.


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Sebelum Tewas, Brimob Korban Perkelahian Minta Diantar ke Mapolsek





JAKARTA, KOMPAS.com - Brigadir M Syarif Mappa, anggota Brimob Kedunghalang yang tewas akibat perkelahian di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diketahui sempat meminta diantar ke markas polsek terdekat. Setelah terlibat perkelahian, dengan penuh luka Syarif sempat berbicara kepada pedagang buah untuk membawanya ke markas polisi. Namun, baru 10 meter perjalanan, Syarif sudah mengembuskan napas terakhir.


"Korban sempat duduk di pinggir jalan, masih sempat bicara dan mengatakan dirinya Brimob dan minta diantar ke polsek," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/10/2013).


Menurut keterangan saksi, Syarif terlibat perkelahian dengan seseorang tak dikenal, Minggu (27/10/2013) sekitar pukul 24.00. Akibat kejadian ini, Syarif menderita luka bacok di punggung dan tusuk di dada.


Polisi sudah memeriksa beberapa orang saksi yang melihat kejadian tersebut. Polisi juga menyita barang bukti berupa telepon genggam milik korban, jam tangan, cincin, dan kacamata. "Dari keterangan saksi, pelaku mempunyai ciri-ciri mengenalan celana jeans, baju hitam, dan berperawakan kurus," ujar Rikwanto.





Editor : Laksono Hari Wiwoho
















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Kompolnas: Pengawasan Internal Polri, PR Utama Sutarman






JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional menilai Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo gagal dalam proses pengawasan internal terhadap anggota kepolisian. Menurut Kompolnas, seharusnya hal ini yang disampaikan Timur kepada penggantinya Komisaris Jenderal Sutarman sebagai pekerjaan rumah utama saat penyerahan memori serah terima jabatan di Ruang Rupatama Mabes Polri, Senin (28/10/2013).

Anggota Kompolnas M Nasser mengatakan, selama ini pengawasan terhadap anggota kepolisian masih lemah. Akibatnya, banyak penyidik polisi terutama mereka yang bekerja di kepolisian daerah yang bermain kasus. Sayangnya, Nasser tak menyebutkan jumlah kasus tidak jelas yang ditangani penyidik.

"Integritas hampir tak tersentuh. Banyak penyidik daerah yang bermain dengan perkara. Ini merusak reputasi Polri. Itu saya kira tugas nomer satu Pak Sutarman," kata Nasser kepada wartawan saat ditemui usai kegiatan penyerahan memori sertijab.

Nasser mengungkapkan, memang bukan persoalan mudah untuk mengawasi kinerja anggota kepolisian di lapangan. Pasalnya, institusi Polri memiliki sekitar 400 ribu anggota.

Meski begitu, Nasser mengatakan, jika pengawasan internal anggota kepolisian merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian serius dari Sutarman. Jika tidak, masyarakat akan sulit mempercayai Polri yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menangani persoalan tindak pidana.

"Secara keseluruhan, Timur itu dari 2011-2013, tidak memberikan penekanan pada pengawasan. Seluruh anggota kepolisian harus diawasi. Sehingga tidak ada yang keluar rel," kata Nasser.




Editor : Caroline Damanik


















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Wajah Barry 'Saint Loco' Disiram Air Keras Usai Manggung Di Malang

Written By RajaBlog on Sunday, October 27, 2013 | 3:55 PM


Malang, Jawa Timur - Nasib naas menimpa personel group band Saint loco, Barry Manoch usai manggung di Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/10) malam, pasalnya wajah Barry dilempar dengan botol berisi cairan air keras oleh seorang oknum penonton kala Barry dan personel Saint Loco lainnya tengah meladeni sesi foto dengan fans usai manggung.


Akibat insiden itu, wajah Barry 80% rusak parah. Hal tersebut diungkapkan Manajer Saint Loco, Ingga Jaya Purda saat dihubungi sejumlah wartawan dengan telepone, Minggu (27/10).


"Wajah Barry 80 persen luka-luka. Mata belum bisa melihat yang sebelah kiri. Kalau mata kanan penglihatan masih agak kabur," ungkap Ingga.


Dilanjutkan Ingga, insiden penyiraman cairan air keras itu berawal kala personel Saint Loco tengah meladeni sesi foto dan tanda tangan kepada fansnya usai manggung digelarnya.


"Jadi anak-anak sedang kumpul-kumpul dan ngobrol dengan fansnya, tiba-tiba ada seseorang melempar botol berisi cairan air keras dan langsung kabur. Kita sempat mengejarnya, tapi gak dapat. Orangnya seh terlihat di CCTV, tapi sampai sekarang belum ketangkap," lanjut Ingga.


Akibat insiden tersebut, Barry langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan yang intensif.


"Kata dokter, bentuk lukanya, luka bakar. Pertolongan baru pengobatan buat muka. Karena ini bahan kimia, kata dokter masih bisa bereaksi sampai tiga atau empat hari. Beda kalau kena luka bakar api. Kalau kena luka bakar api kan langsung ya, kalau ini bertahap, bisa bertambah parah," tuturnya.


Hingga kini Barry masih dirawat secara intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSSA Malang, rencananya siang ini pihak management Saint Loco berencana akan membawa Barry ke Jakarta untuk penanganan yang lebih intensif.


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Penyandang Difabel pun Jadi Peserta Jakarta Marathon






JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Jakarta Marathon 2013 tidak hanya diminati masyarakat biasa, tetapi difabel pun ikut berpartisipasi dalam ajang lari terbesar tersebut.

Seperti halnya Rohaena Syafei (45), peserta asal Jakarta ini bersemangat ketika mengikuti perhelatan Jakarta Marathon 2013. Acara ini menurutnya, sangat positif dalam hal kesehatannya.

"Ikut acara ini, untuk memotivasi diri sendiri agar lebih semangat," ujar wanita yang bermukim di Tebet ini saat ditemui Kompas.com, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Sebelum mengikuti lari marathon, dirinya hanya mempersiapkan kondisi kesehatan dan juga mengkonsumsi buah-buahan. Menurutnya, kesehatan merupakan modal mengikuti perhelatan lari terbesar di dunia. "Enggak ada persiapan khusus, banyak istirahat dan makan buah saja," kata Rohaena.

Tidak hanya itu, modal utama mengikuti lari marathon adalah mempersiapkan mental. " Paling penting adalah siap mental," jelas wanita berkaca mata tersebut.

Dari pantauan Kompas.com, saat berangkat dari garis start, Rohaena yang dibantu kursi rodanya disambut tepuk tangan penonton yang hadir tanda memberikan semangat kepadannya. Dengan bantuan kedua tangannya, ia mendorong kursi rodanya menuju area jalannya lari marathon sepanjang 10 km.

Tidak hanya itu, ketika tiba di garis finish, Rohaena juga langsung disambut tepuk tangan meriah dari pengunjung dan peserta. Selain itu, Rohaena pun langsung disambut rekannya dan diberikan minuman dan makanan dari petugas.

Untuk diketahui, acara Jakarta Marathon adalah kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara bertaraf internasional itu mendatangkan pelari sebanyak 5.500, luar atau dalam negeri.

Ribuan orang pun memadati lapangan Monas. Kegiatan Jakarta Marathon 2013 terdiri dari beberapa kategori, yakni lima kilometer, 10 kilometer, Half Marathon (21 kilometer) dan Full marathon (42 kilometer) serta Maratoonz yang khusus untuk anak-anak.




Editor : Bambang Priyo Jatmiko
















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Survei PWS: Jika Pemilu Hari Ini, Prabowo Menang





JAKARTA, KOMPAS.com -  Hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) menunjukkan bahwa Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesai Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menempati urutan pertama yang dipilih responden sebagai presiden.

Prabowo yang mendapatkan 16,7 persen suara responden tersebut mengalahkan Megawati Soekarnoputri (12,5 persen), dan Aburizal Bakrie (10,9 persen). “Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah, seandainya hari ini Pemilu, siapa yang Anda pilih. Kami mengajukan pertanyaan tertutup dan hasilnya yang tertinggi Prabowo,” kata peneliti PWS Imam Sofyan di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Survei ini dilakukan terhadap 1.070 responden di 34 provinsi dalam kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. Responden dalam survei ini sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah dengan latar pendidikan sebagian besar lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA). Metode survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedomen kuesioner.

Masih berdasarkan suvei itu, capres yang menempati urutan keempat adalah Jusuf Kalla (9,4 persen), diikuti Surya Paloh (7,6 persen), Rhoma Irama (6,4 persen), dan Wiranto (6,1 persen), Mahfud MD (5,7 persen) Hatta Rajasa (4,2 persen), Yusril Ihza Mahendra (2,1 persen), Surayadharma Alie (0,6 persen), sisanya adalah repsonden yang menjawab rahasia sebanyak 3,8 persen, dan tidak menjawab dan tidak tahu sebanyak 12,9 persen.

“Kami mengajukan pertanyaan tertutup terhadap responden dalam survei ini,” ujar Imam.

Adapun calon presiden yang dimasukkan sebagai pilihan adalah mereka yang sudah resmi diusung partai politik atau dimunculkan partainya masing-masing. Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang merajai hasil survei-survei belakangan ini tidak dimasukkan sebagai pilihan. PWS menempatkan Jokowi sebagai pilihan dalam survei lainnya, yakni tokoh muda yang dapat menjadi alternatif sebagai capres 2014. Dalam survei mengenai tokoh muda berpotensi itu, Jokowi menempati urutan nomor satu di PDI-Perjuangan dengan suara responden 70,1 persen, diikuti Puan Maharani (15,7 persen), dan Pramono Anung (3,9 persen), sementara sisanya, sebesar 10,1 persen memilih tidak menjawab.




Editor : Egidius Patnistik
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Pereli Indonesia Subhan Aksa Raih 5 Besar WRC-2 Hingga SS6





SALOU, KOMPAS.com – Pereli Indonesia, Subhan "Ubang" Aksa, telah melalui enam Special Stage (SS) pada RACC Rally Spanyol yang berlangsung di Salou, Sabtu (26/10/2013). Hingga SS6, Ubang berada di posisi lima WRC-2.

Tiga SS awal yang berlangsung pada Jumat (27/10/2013) malam, dilewati Ubang dengan penuh kewaspadaan. Ia sangat berhati-hati saat memacu mobilnya di lintasan.

"Masih sedikit kurang percaya diri untuk tancap gas maksimal. Kami lalui dengan hati-hati. Terutama dengan keadaan yang gelap ditambah lintasan SS yang sebagian baru pertama kali ini saya lewati. Selain itu, pacenote-nya masih baru, belum betul-betul meyakinkan," ujar pereli Bosowa Fastron Rally Team (FBRT) ini yang akhirnya menyelesaikan tiga SS di posisi enam besar.

Ubang menjalani tiga SS berikutnya pada Sabtu (25/10/2013). Bersama navigator Nicola Arena, Ubang mencoba meningkatkan kecepatan untuk mendongkrak posisi. Pelan tapi pasti, mereka mulai bisa mengimbangi sejumlah pereli di atasnya. Hingga SS6 berakhir, posisi Ubang naik satu tingkat ke posisi lima besar.

“Peta persaingan belum terlalu jelas dan masih sangat mungkin terjadi pergeseran posisi. Urutan 1 sampai 7 besar hanya dipisahkan selisih waktu di bawah 12 menit, sementara perjalanan masih panjang. Buat saya sendiri, hasil sementara ini sangat memuaskan,” papar Ubang.

Ubang merasa SS5 merupakan yang paling berat. Lintasan bernama El Priorat itu memiliki jarak paling jauh, yaitu 42 km dan penuh tikungan tajam yang menyiksa kinerja rem. Akibatnya, mobil R5 yang dipakai Ubang pun sempat kehilangan fungsi rem pada beberapa kilometer terakhir. Ia harus melambat dan akhirnya finis ke-7 di lokasi itu.

Sementara ini ada empat pereli WRC-2 di atas Ubang. Posisi pertama ditempati oleh mantan pebalap Formula 1, Robert Kubica (Polandia) yang memenangi seluruh SS awal. Posisi kedua ditempati Elvyn Evans (Inggris), diikuti Sepp Wigand (Jerman), dan Yazeed Al Rahji (Arab Saudi).

“Sekarang yang penting adalah mempertahankan posisi, syukur kalau bisa naik setingkat lagi. Dari situ akan kami tentukan langkah berikutnya. Insya Allah semuanya lancar dan bisa finis dengan posisi lebih baik,” tandas Ubang.




Editor : Pipit Puspita Rini















3:02 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger