Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Drama Musikal Timun Mas, Legenda Tradisional Lewat Multimedia Modern

Written By RajaBlog on Saturday, June 29, 2013 | 3:56 PM


Jakarta - Alkisah sebuah kerajaan begitu bahagia mendengar tangis dari seorang bayi kecil yang cantik jelita.


Bayi kecil itu sudah sangat dinanti Ratu dan Raja. Namun ternyata, tidak semua orang dalam kerajaan bahagia menyambut kedatangan bayi kecil itu. Masa depan sang bayi kecil pun terancam. Suasana kerajaan yang tadinya penuh dengan rona bahagia akhirnya berubah menjadi kelam mencekam.


Budhe Tami, yang notabene adalah tante dari sang bayi kecil menyimpan kedengkian mendalam.


Budhe memiliki niat jahat untuk menyingkirkan bayi kecil dengan bantuan para setan dan serigala, yang bernaung di dunia hitam. Budhe ingin tahta kerajaan hanya jatuh pada putri semata wayangnya, Mawar.


Tetapi apakah dunia hitam akan menguasai kerajaan yang penuh kedamaian itu? Apakah bayi kecil yang seharusnya menjadi pewaris tahta harus terus mendiami hutan belantara nan hijau?


Atau akankah kejahatan dan kedengkian itu bisa dkalahkan dengan kebaikan dan sikap lemah lembut dari seorang gadis bernama Timun Mas?


Itulah sekelumit kisah yang tersaji salam drama musikal Timun Mas.


Drama yang mengisahkan tentang perjalanan seorang gadis baik hati bernama Timun Mas ini bisa dinikmati masyarakat mulai hari ini, Sabtu (29/6), dan Minggu (30/6) pukul 14.30 WIB dan 18.30 WIB di Istora Senayan, Jakarta.


Drama musikal tentang legenda Timun Mas menceritakan tentang kebaikan yang pada akhirnya bisa mengalahkan kedengkian dan kejahatan dalam dunia.


Drama musikal Timun Mas memiliki 10 adegan yang penuh dengan sajian tari-tarian dengan aransemen musik yang menyenangkan, serta nyanyian merdu dari setiap pemainnya.


Dalam drama musikal juga diperlihatkan keindahan kostum dari setiap pemain. Mulai dari kostum kebaya Bunda Ratu yang sangat glamor, hingga kostum unik para penari yang berperan sebagai burung hantu, jerami, serigala, dan pepohonan.


Bukan hanya kostum, permainan multimedia dalam layar panggung juga sangat mengesankan. Walaupun tata artistik panggung sangat terbatas karena tidak ada pergantian set di setiap babak, penonton tidak akan dibuat bosan. Sebab, permainan multimedia mampu menghidupkan suasana.


Semisal, ketika serigala jahat bernama Wolfie yang diperankan oleh Indra Birowo berjalan di kegelapan malam dengan hujan deras dan yang menggelegar.


Serigala membawa pergi sang bayi jelita untuk dibuang ke sungai. Suara hujan yang deras, dan petir yang sambut menyambut membuat penonton seolah-olah ikut kehujanan bersama Wolfie.


Multimedia dalam Timun Mas juga berhasil membawa keindahan hutan hijau belantara ke tengah-tengah penonton. Dijamin, anak-anak yang menonton bisa terpikat melihat permainan multimedia yang sangat nyata hadir di atas panggung.


"Kami memang ingin membangun imajinasi anak-anak yang menonton Timun Mas. Harapan saya, lewat drama musikal Timun Mas ini anak-anak dan para orang tua bisa kembali mencintai legenda rakyat yang merupakan kebanggaan Indonesia," ujar Rama Soeprapto sang sutradara kepada SP usai menonton preview drama musikal untuk media, Jumat (28/6), di Istora Senayan Jakarta.


Dalam drama musikal yang berlangsung sekitar 90 menit ini juga diselipkan beberapa pesan mendidik untuk anak-anak.


Para pemain sengaja mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan mau berbuat baik untuk sesama dan lingkungan.


Tidak hanya pesan mendidik, drama musikal Timun Mas lewat penampilan empat nyonya (ibu angkat Timun Mas yang memiliki keahlian menyembuhkan orang) juga menyampaikan pesan agar anak-anak tak lupa pada permainan tradisional.


Karena lewat permainan tradisional itulah mental anak-anak untuk saling mengasihi terbentuk.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

Pasha Lega, Ibu Mertua Kecewa


BOGOR, KOMPAS.com — Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo alias Pasha, menyambut hangat upaya mediasi dengan Okky Agustina yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Wedhayati SH dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2010).


"Saya juga sebelumnya sudah meminta maaf sama Okky. Alhamdulillah, ternyata sekarang hakim sendiri yang memediasi," ujar Pasha saat ditemui seusai sidang.


Pasha pun mengaku sedikit lega. "Alhamdulillah sekarang sudah saling memaafkan masing-masing. Meski sidang belum tentu selesai," ujarnya.


Sementara itu, Sri Mulyanti, ibunda Okky, justru mengaku kecewa dengan mantan menantunya itu. "Sejak cerai, Pasha mana pernah minta maaf kepada Okky. Bahkan kemarin dia jemput anak-anak, dia cium tangan tapi tidak ada kata-kata meminta maaf kepada saya," imbuh Sri.


Menurut Sri, pelantun "Cinta Gila" itu termasuk pria yang alot untuk mengucapkan kata maaf. "Pasha itu orangnya susah minta maaf. Saya penginnya dia minta maaf dari hatinya sendiri enggak disuruh orang," tandas Sri.


Menurut Sri, pria yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap putrinya itu pernah meminta maaf ketika kepergok berselingkuh. "Dia pernah meminta maaf sama saya, sampai dia cium kaki saya karena dia ketahuan selingkuh dua kali. Pertama dengan pramugari dan yang kedua semuanya sudah tahu kan pas Okky cerai," tegasnya.


Meski begitu, Sri tetap tak menaruh dendam pada pria yang memberikannya tiga orang cucu. "Saya tidak dendam, saya hanya kasihan sama dia karena dia gengsinya tinggi," pungkas Sri. (C7-09)


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Jokowi Doakan yang Enak-enak untuk Basuki






JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengucapkan selamat ulang tahun untuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Apa harapan Jokowi untuk Basuki?


Hari ini, Sabtu (29/6/2013), Basuki merayakan ulang tahun ke-47. Kepada pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, itu Jokowi menyampaikan harapan yang indah.


"Sudah tadi pagi (lewat) telepon, saya ucapin selamat ulang tahun. Tadi saya sampaikan panjang umur, diberi limpahan kesehatan yang melimpah, rezeki yang melimpah, pokoknya yang enak-enak," kata Jokowi, Sabtu (29/9/2013) di Balaikota Jakarta.


Sepekan lalu, Jumat (21/6/2013), Jokowi juga mendapatkan selamat ulang tahun dari Basuki. Siang ini kedua pemimpin Ibu Kota itu menjalani acara terpisah. Jokowi menghadiri penandatanganan keikusertaan konsorsium dalam proyek Jakarta Monorail di Balaikota. Adapun Basuki menghadiri Forum Pimpinan Muda Nasional dalam Pameran "Anak Sebagai Agen Perubahan Masyarakat" World Vision Indonesia di Grand Indonesia.





Editor : Laksono Hari Wiwoho


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

Pekan Depan, Komite Konvensi Demokrat Terbentuk





JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, bursa calon presiden melalui jalur konvensi Partai Demokrat terus digodok. Pada pekan depan, ia memprediksi komite konvensi itu telah terbentuk.

Syarief berharap komite konvensi berasal dari luar kader Partai Demokrat. "Dalam waktu tidak lama, minggu ini akan dibahas soal konvensi oleh pimpinan partai, akan diputuskan dan akan dibentuk komitenya. Kalau bisa bukan dari orang dalam partai," kata Syarief, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).

Sebelumnya, Syarief mengatakan pihaknya bakal segera mengumumkan tahap awal syarat menjadi calon presiden melalui bursa konvensi. Pengumuman itu dilakukan setelah konvensi disosialisasikan dalam Rakornas.

Pendaftaran peserta konvensi calon presiden akan dimulai pada Agustus 2013 mendatang. Saat ini, beberapa persiapan tengah dimatangkan. Pada Juni 2013, Partai Demokrat memulai tahapan dengan mengatur mekanisme peserta konvensi. Komite konvensi dan panitia seleksi akan dibentuk sebelum Agustus 2013.

Pendaftar yang lolos seleksi akan diusung sebagai bakal capres dari Partai Demokrat. Pada pertengahan Agustus proses konvensi sudah berjalan dan para pendaftar konvensi mulai diseleksi. Konvensi ini digelar semi-terbuka dan hanya figur potensial yang diperbolehkan masuk dalam bursa konvensi.

Baik calon internal maupun eksternal diperkenankan mendaftar sebagai kandidat capres. Partai Demokrat akan menetapkan kriteria tertentu untuk menjaring setidaknya 15 calon. Setelah itu, akan ada tahapan kampanye ke daerah-daerah dan dilanjutkan dengan survei.




Editor : Hindra Liauw




















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Christine Hakim Terpukau Film Korea

Written By RajaBlog on Friday, June 28, 2013 | 3:56 PM


Jakarta - Kesuksesan karya-karya film dari Korea tak bisa dipandang sebelah mata. Kualitasnya dinilai bisa bersaing di dunia perfilman internasional. Menanggapi hal ini, aktris senior Christine Hakim berharap, generasi muda Indonesia tak lagi hanya meniru gaya berpakaian ala K-pop, tapi juga menyerap ilmu dari sineasasal negara sana. 


“Wawasan mereka dalam film bisa diambil daripada hanya mengambil sisi budaya K-Pop nya saja. Dari segi wilayah secara geografis, Korea negara kecil jika dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia. Tetapi mereka mampu membuat film yang hebat dari sisi cerita dan yang lainnya," katanya saat pembukaan Korean Film Festival, di Blitz Megaplex Grand Indonesia, baru-baru ini.


Salah satu film asal Korea yang cukup menuai sukses adalah “Boomerang Family”. Film ini mampu menembus daftar box office. Tak berhenti di situ, ada setidaknya sembilan judul film kreasi anak bangsa Korea yang berhasil menembus box office, itu merupakan prestasi membanggakan yang patut ditiru.


"Saya ada rencana bekerja sama dengan pihak Korea dari sisi film, namun untuk mencari cerita yang tepat tidak mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan secara matang dan akan lebih mudah kalau buat filmnya di Indonesia saja, karena mereka juga butuh pemain lokal dan kru lokal kita kan?” urai Christine.


Pemain film “Cut Nyak Dien” itu mengatakan, mutu film Indonesia memang ada beberapa yang baik, namun banyak juga yang masih kalah jauh dengan mutu film Korea. Dari segi alur cerita, teknik pembuatan film, dan lainnya.


"Mutu film bangsa kita masih kalah jauh bersaing dengan mutu film bangsa Korea. Saya menilai film-film Korea itu ceritanya lebih membumi, dalam artian menyentuh kehidupan sehari-hari tanpa berlebihan. Beda sama kebanyakan film-film Indonesia,” terang dia.


Bukan tanpa alasan juri Festival Film Cannes ini menilai film Indonesia kurang bermutu. Waktu menjadi juri dalam festival film tersebut, semua juri dibuat terkesima dengan film Korea terakhir yang diputar.


"Pada waktu saya menjadi juri di Cannes, itu pas momen-momen terakhir kita menonton film dari Korea. Begitu kita semua nonton filmnya semua orang, bahkan kita termasuk para juri, dibuat terpukau dengan film tersebut. Berarti mereka diterima dengan baik. Kita harus melihat itu, inilah faktanya,” jelasnya.


Maka, dukungan dari pemerintah setempat dapat mendorong suksesnya film Indonesia. Oleh karena itu, tanpa adanya peran pemerintah kondisi perfilman Indonesia tidak akan pernah berubah.


"Perfilman Korea itu bisa maju berkat bantuan pemerintah. Pemerintahannya sendiri dalam memberikan bantuannya itu enggak sedikit jumlah uangnya. Seratus juta dollar dana yang mereka kucurkan untuk perfilman. Mau itu film-film Korea yang modelnya kayak sinetron ataupun yang beneran film, itu mereka support. Seharusnya pemerintah kita juga begitu sikapnya terhadap industri perfilman nasional untuk kemajuan film Tanah Air,” harap pemeran film "Sang Kiai" itu.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

Pasha Lega, Ibu Mertua Kecewa


BOGOR, KOMPAS.com — Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo alias Pasha, menyambut hangat upaya mediasi dengan Okky Agustina yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Wedhayati SH dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2010).


"Saya juga sebelumnya sudah meminta maaf sama Okky. Alhamdulillah, ternyata sekarang hakim sendiri yang memediasi," ujar Pasha saat ditemui seusai sidang.


Pasha pun mengaku sedikit lega. "Alhamdulillah sekarang sudah saling memaafkan masing-masing. Meski sidang belum tentu selesai," ujarnya.


Sementara itu, Sri Mulyanti, ibunda Okky, justru mengaku kecewa dengan mantan menantunya itu. "Sejak cerai, Pasha mana pernah minta maaf kepada Okky. Bahkan kemarin dia jemput anak-anak, dia cium tangan tapi tidak ada kata-kata meminta maaf kepada saya," imbuh Sri.


Menurut Sri, pelantun "Cinta Gila" itu termasuk pria yang alot untuk mengucapkan kata maaf. "Pasha itu orangnya susah minta maaf. Saya penginnya dia minta maaf dari hatinya sendiri enggak disuruh orang," tandas Sri.


Menurut Sri, pria yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap putrinya itu pernah meminta maaf ketika kepergok berselingkuh. "Dia pernah meminta maaf sama saya, sampai dia cium kaki saya karena dia ketahuan selingkuh dua kali. Pertama dengan pramugari dan yang kedua semuanya sudah tahu kan pas Okky cerai," tegasnya.


Meski begitu, Sri tetap tak menaruh dendam pada pria yang memberikannya tiga orang cucu. "Saya tidak dendam, saya hanya kasihan sama dia karena dia gengsinya tinggi," pungkas Sri. (C7-09)


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Jokowi dan Basuki Bagi-bagi Tugas untuk Ziarah Makam





JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam ziarah makam jelang HUT ke-486 Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi-bagi tugas. Jokowi ke TMP Kalibata, sementara Basuki ke makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Dengan menggunakan pakaian seragam sadariah dibalut dengan sarung biru, Basuki tiba di pemakaman sekitar pukul 07.45 WIB. Basuki langsung disambut oleh Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah. Basuki pun didapuk sebagai pemimpin upacara penghormatan ziarah Makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun tampak khusuk saat berdoa di depan Makam Pangeran Wijaya Kusuma. "Kepada arwah Pangeran Wijaya Kusuma, beri hormat," kata Basuki seraya memimpin upacara di Makam Wijaya Kusuma, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2013).


Setelah berziarah dan tabur bunga ke makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki atas nama Pemprov DKI memberikan santunan bagi juru kunci (kuncen) makam Pangeran Wijaya Kusuma, Hadidoyo (63). Kemudian, ia bersama Hadidoyo berkeliling menengok lingkungan makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pangeran Wijaya Kusuma merupakan seorang pejuang yang memperjuangkan Jakarta dari tangan pemerintahan VOC Belanda. Selain Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Pemakaman Karet Bivak.


Setelah berziarah di Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki pun langsung meluncur ke acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Pasha Lega, Ibu Mertua Kecewa

Written By RajaBlog on Thursday, June 27, 2013 | 3:56 PM


BOGOR, KOMPAS.com — Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo alias Pasha, menyambut hangat upaya mediasi dengan Okky Agustina yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Wedhayati SH dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2010).


"Saya juga sebelumnya sudah meminta maaf sama Okky. Alhamdulillah, ternyata sekarang hakim sendiri yang memediasi," ujar Pasha saat ditemui seusai sidang.


Pasha pun mengaku sedikit lega. "Alhamdulillah sekarang sudah saling memaafkan masing-masing. Meski sidang belum tentu selesai," ujarnya.


Sementara itu, Sri Mulyanti, ibunda Okky, justru mengaku kecewa dengan mantan menantunya itu. "Sejak cerai, Pasha mana pernah minta maaf kepada Okky. Bahkan kemarin dia jemput anak-anak, dia cium tangan tapi tidak ada kata-kata meminta maaf kepada saya," imbuh Sri.


Menurut Sri, pelantun "Cinta Gila" itu termasuk pria yang alot untuk mengucapkan kata maaf. "Pasha itu orangnya susah minta maaf. Saya penginnya dia minta maaf dari hatinya sendiri enggak disuruh orang," tandas Sri.


Menurut Sri, pria yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap putrinya itu pernah meminta maaf ketika kepergok berselingkuh. "Dia pernah meminta maaf sama saya, sampai dia cium kaki saya karena dia ketahuan selingkuh dua kali. Pertama dengan pramugari dan yang kedua semuanya sudah tahu kan pas Okky cerai," tegasnya.


Meski begitu, Sri tetap tak menaruh dendam pada pria yang memberikannya tiga orang cucu. "Saya tidak dendam, saya hanya kasihan sama dia karena dia gengsinya tinggi," pungkas Sri. (C7-09)


3:56 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Jokowi dan Basuki Bagi-bagi Tugas untuk Ziarah Makam

Written By RajaBlog on Wednesday, June 26, 2013 | 3:52 PM





JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam ziarah makam jelang HUT ke-486 Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi-bagi tugas. Jokowi ke TMP Kalibata, sementara Basuki ke makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Dengan menggunakan pakaian seragam sadariah dibalut dengan sarung biru, Basuki tiba di pemakaman sekitar pukul 07.45 WIB. Basuki langsung disambut oleh Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah. Basuki pun didapuk sebagai pemimpin upacara penghormatan ziarah Makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun tampak khusuk saat berdoa di depan Makam Pangeran Wijaya Kusuma. "Kepada arwah Pangeran Wijaya Kusuma, beri hormat," kata Basuki seraya memimpin upacara di Makam Wijaya Kusuma, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2013).


Setelah berziarah dan tabur bunga ke makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki atas nama Pemprov DKI memberikan santunan bagi juru kunci (kuncen) makam Pangeran Wijaya Kusuma, Hadidoyo (63). Kemudian, ia bersama Hadidoyo berkeliling menengok lingkungan makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pangeran Wijaya Kusuma merupakan seorang pejuang yang memperjuangkan Jakarta dari tangan pemerintahan VOC Belanda. Selain Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Pemakaman Karet Bivak.


Setelah berziarah di Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki pun langsung meluncur ke acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Belum Temui Pelanggaran, KPI Minta Olga Lebih Sopan

Written By RajaBlog on Tuesday, June 25, 2013 | 3:56 PM


Jakarta - Atas pelaporan pencemaran nama baik oleh Dokter Febby Karina terhadap presenter Olga Syahputra, Komisi Penyiaran Indonesia baru meminta sang presenter bertingkah lebih sopan saat melontarkan tayangan di atas panggung.


"Aku cuma dengar saja dia (Olga) dilaporin ke polisi, cuma saya belum lihat tayangannya. Saya sendiri belum tahu itu melanggar P3, Pedoman Perilaku, dan Penyiaran, melanggar standar program siaran atau tidak," ungkap Wakil Ketua KPI Pusat, Nina Mutmainnah yang dihubungi melalui telepon, di Jakarta, Senin (24/6).


Pelaporan pencemaran nama baik ini bermula pada kejadian saat pengambilan gambar tayangan langsung program "Pesbukers" milik ANTV. Febby merasa Olga menuduhnya sebagai orang yang merusak keluarga orang lain. Atas hal itu, Febby melaporkan Olga ke Polda Metri Jaya.


Lebih lanjut, Nina mengingatkan Olga yang sering tampil di layar televisi agar bertingkah lebih sopan dalam bersikap dan bertutur kata, karena bukan kali ini saja Olga tersandung kasus serupa.


"Setiap orang yang tampil di televisi harusnya sadar, bahwa dia masuk di ruang publik. Kalau dia muncul di ruang publik, maka kehati-hatian harus sangat ditingkatkan. Sensitivitas harus sangat dikedepankan. Aturan ini bukan hanya untuk Olga, tapi buat seluruh pelawak lainnya," lanjut Nina.


KPI juga berjanji akan terus mengawasi Olga Syahputra agar insiden serupa tidak kembali terulang lagi.


"KPI akan mengawasi Olga Syahputra terkait kasus ini. Semua penampil harusnya mengikuti aturan KPI. Itu harus diatur oleh stasiun televisinya. Jadi, kalau ada pelanggaran yang dilakukan oleh siapapun, itu pelanggarannya, sanksinya diberikan kepada stasiun televisinya, karena penanggung jawabnya di sana," tutur Nina.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

Pasha Lega, Ibu Mertua Kecewa


BOGOR, KOMPAS.com — Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo alias Pasha, menyambut hangat upaya mediasi dengan Okky Agustina yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Wedhayati SH dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2010).


"Saya juga sebelumnya sudah meminta maaf sama Okky. Alhamdulillah, ternyata sekarang hakim sendiri yang memediasi," ujar Pasha saat ditemui seusai sidang.


Pasha pun mengaku sedikit lega. "Alhamdulillah sekarang sudah saling memaafkan masing-masing. Meski sidang belum tentu selesai," ujarnya.


Sementara itu, Sri Mulyanti, ibunda Okky, justru mengaku kecewa dengan mantan menantunya itu. "Sejak cerai, Pasha mana pernah minta maaf kepada Okky. Bahkan kemarin dia jemput anak-anak, dia cium tangan tapi tidak ada kata-kata meminta maaf kepada saya," imbuh Sri.


Menurut Sri, pelantun "Cinta Gila" itu termasuk pria yang alot untuk mengucapkan kata maaf. "Pasha itu orangnya susah minta maaf. Saya penginnya dia minta maaf dari hatinya sendiri enggak disuruh orang," tandas Sri.


Menurut Sri, pria yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap putrinya itu pernah meminta maaf ketika kepergok berselingkuh. "Dia pernah meminta maaf sama saya, sampai dia cium kaki saya karena dia ketahuan selingkuh dua kali. Pertama dengan pramugari dan yang kedua semuanya sudah tahu kan pas Okky cerai," tegasnya.


Meski begitu, Sri tetap tak menaruh dendam pada pria yang memberikannya tiga orang cucu. "Saya tidak dendam, saya hanya kasihan sama dia karena dia gengsinya tinggi," pungkas Sri. (C7-09)


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Jokowi dan Basuki Bagi-bagi Tugas untuk Ziarah Makam





JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam ziarah makam jelang HUT ke-486 Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi-bagi tugas. Jokowi ke TMP Kalibata, sementara Basuki ke makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Dengan menggunakan pakaian seragam sadariah dibalut dengan sarung biru, Basuki tiba di pemakaman sekitar pukul 07.45 WIB. Basuki langsung disambut oleh Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah. Basuki pun didapuk sebagai pemimpin upacara penghormatan ziarah Makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun tampak khusuk saat berdoa di depan Makam Pangeran Wijaya Kusuma. "Kepada arwah Pangeran Wijaya Kusuma, beri hormat," kata Basuki seraya memimpin upacara di Makam Wijaya Kusuma, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2013).


Setelah berziarah dan tabur bunga ke makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki atas nama Pemprov DKI memberikan santunan bagi juru kunci (kuncen) makam Pangeran Wijaya Kusuma, Hadidoyo (63). Kemudian, ia bersama Hadidoyo berkeliling menengok lingkungan makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pangeran Wijaya Kusuma merupakan seorang pejuang yang memperjuangkan Jakarta dari tangan pemerintahan VOC Belanda. Selain Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Pemakaman Karet Bivak.


Setelah berziarah di Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki pun langsung meluncur ke acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri





A PHP Error was encountered


Severity: Notice


Message: Undefined property: stdClass::$view_quiz


Filename: views/read-article-alt2.php


Line Number: 325
















3:52 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Hujan Tak Hentikan Masyarakat Meriahkan HUT Jakarta

Written By RajaBlog on Monday, June 24, 2013 | 3:56 PM


Jakarta - Komitmen untuk terus mendekatkan diri kepada pemirsa yang selama ini setia menyaksikan program-program spesial, diwujudkan MNCTV dengan menghadirkan sajian musik spesial sebagai puncak acara dalam rangkaian ‘MNCTV Festival Jakarta’ yang digelar di Pelataran Parkir Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Minggu, 23 Juni 2013.


Dalam rangka ikut memeriahkan HUT Kota Jakarta, MNCTV menghadirkan artis-artis dan band kenamaan dari 2 aliran musik yakni, dangdut dan pop, sajian musik di Jakarta ini tak kalah menariknya dengan yang telah disajikan pada “MNCTV Festival” di kota-kota sebelumnya sepanjang tahun 2013 yakni Denpasar, Bandung, Semarang, Palembang dan Surabaya.


Program yang berjudul “Di Mari Aje” itu dipandu Ari Untung dan Lolita Agustine, menampilkan sederet artis dan band popular ibu kota yang antara lain, Setia Band, Syahrini, Latinka, Raisa, Max 5, Bexxa, Zaskia Gotik, Dewi Persik, Nassar, Adi Bing Slamet serta tidak ketinggalan aksi kesenian khas Jakarta Tanjidor.


Sambutan hangat warga masyarakat sudah terasa dari beberapa jam sebelum acara di mulai. Hal ini terlihat dari masyarakat yang sudah mulai berdatangan ke Pelataran Parkir Keong Mas Taman Mini sejak pagi. Meskipun diawal acara sempat hujan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat warga masyarakat untuk tetap menyaksikan aksi panggung artis-artis idola mereka.


Lagu-lagu yang sangat familiar di telinga warga membuat suasana siang hari menjadi semakin seru. Seperti lagu Disini Aje yang dinyanyikan oleh Zaskia Gotik yang berduet dengan Adi Bing Slamet. Warga pun ikut menyanyi dan bergoyang bersama membuat suasana acara kian meriah.


”MNCTV Festival Jakarta” semakin meriah karena penampilan artis dan musisi ibukota dibalut dengan nuansa kebudayaan khas warga Jakarta yang sangat kental dengan kolaborasi unik antara musik modern dan tradisional.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

Pasha Lega, Ibu Mertua Kecewa


BOGOR, KOMPAS.com — Vokalis grup band Ungu, Sigit Purnomo alias Pasha, menyambut hangat upaya mediasi dengan Okky Agustina yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Wedhayati SH dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2010).


"Saya juga sebelumnya sudah meminta maaf sama Okky. Alhamdulillah, ternyata sekarang hakim sendiri yang memediasi," ujar Pasha saat ditemui seusai sidang.


Pasha pun mengaku sedikit lega. "Alhamdulillah sekarang sudah saling memaafkan masing-masing. Meski sidang belum tentu selesai," ujarnya.


Sementara itu, Sri Mulyanti, ibunda Okky, justru mengaku kecewa dengan mantan menantunya itu. "Sejak cerai, Pasha mana pernah minta maaf kepada Okky. Bahkan kemarin dia jemput anak-anak, dia cium tangan tapi tidak ada kata-kata meminta maaf kepada saya," imbuh Sri.


Menurut Sri, pelantun "Cinta Gila" itu termasuk pria yang alot untuk mengucapkan kata maaf. "Pasha itu orangnya susah minta maaf. Saya penginnya dia minta maaf dari hatinya sendiri enggak disuruh orang," tandas Sri.


Menurut Sri, pria yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap putrinya itu pernah meminta maaf ketika kepergok berselingkuh. "Dia pernah meminta maaf sama saya, sampai dia cium kaki saya karena dia ketahuan selingkuh dua kali. Pertama dengan pramugari dan yang kedua semuanya sudah tahu kan pas Okky cerai," tegasnya.


Meski begitu, Sri tetap tak menaruh dendam pada pria yang memberikannya tiga orang cucu. "Saya tidak dendam, saya hanya kasihan sama dia karena dia gengsinya tinggi," pungkas Sri. (C7-09)


3:55 PM | 0 komentar | Read More

Jokowi dan Basuki Bagi-bagi Tugas untuk Ziarah Makam





JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam ziarah makam jelang HUT ke-486 Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi-bagi tugas. Jokowi ke TMP Kalibata, sementara Basuki ke makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Dengan menggunakan pakaian seragam sadariah dibalut dengan sarung biru, Basuki tiba di pemakaman sekitar pukul 07.45 WIB. Basuki langsung disambut oleh Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah. Basuki pun didapuk sebagai pemimpin upacara penghormatan ziarah Makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun tampak khusuk saat berdoa di depan Makam Pangeran Wijaya Kusuma. "Kepada arwah Pangeran Wijaya Kusuma, beri hormat," kata Basuki seraya memimpin upacara di Makam Wijaya Kusuma, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2013).


Setelah berziarah dan tabur bunga ke makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki atas nama Pemprov DKI memberikan santunan bagi juru kunci (kuncen) makam Pangeran Wijaya Kusuma, Hadidoyo (63). Kemudian, ia bersama Hadidoyo berkeliling menengok lingkungan makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pangeran Wijaya Kusuma merupakan seorang pejuang yang memperjuangkan Jakarta dari tangan pemerintahan VOC Belanda. Selain Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Pemakaman Karet Bivak.


Setelah berziarah di Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki pun langsung meluncur ke acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri


















3:52 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Sambut HUT Jakarta, Puluhan Artis Goyang Warga Pondok Gede

Written By RajaBlog on Sunday, June 23, 2013 | 3:56 PM


Jakarta - Memeriahkan ulang tahun ke-486 Kota Jakarta, MNCTV menggelar progam musik ”MNCTV Grebek Nusantara” Minggu, 23 Juni 2013 secara live pukul 09.00 WIB di Atrium Pondok Gede, dimeriahkan sejumlah artis di antaranya Winner, Bexxa Lady Gula Gula, D’ Flash, Jawara Band, Dyna KDI Star.


Program musik “Grebek Nusantara” (Gentara) yang tahun ini memasuki musim ke-9, tahun ke-5, merupakan program musik yang menyasar masyarakat langsung di tengah keramaian dengan menghadirkan artis-artis idola mereka.


Sejak pagi masyarakat sekitar Atrium Pondok Gede sudah mulai berdatangan ke lokasi panggung “Grebek Nusantara”, antusias untuk melihat langsung artis idola mereka yang selama ini hanya bisa dilihat melalui layar televisi. Semakin siang, lokasi Grebek Nusantara pun semakin banyak dikunjungi masyarakat.


Penampilan para artis di panggung Gentara membuat penonton di lokasi turut bernyanyi dan bergoyang. Keramaian juga terlihat ketika host acara off air mengajak para penonton untuk mengikuti permainan seru berhadiah menarik yang telah disiapkan MNCTV.


Yang menarik lainnya, dalam tayangan ini host acara yakni Super Emak dan Bajaj juga mengajak pemirsa untuk berkeliling di kota Jakarta, melihat ikon kota Jakarta seperti Monas dan Bundaran HI serta tempat wisata yakni Kebun Binatang Ragunan. Budaya Jakarta juga ditonjolkan dalam kostum yang digunakan host dan ondel-ondel di sisi panggung.


Setelah sajian siaran langsung, Gentara dilanjutkan dengan episode selanjutnya secara rekaman dari lokasi yang sama dengan menghadirkan artis-artis yakni Hijau Daun, Meggy Diaz, Eva Pukka, Novy Ayla dan Super 9 Boyz.


3:56 PM | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary





A PHP Error was encountered


Severity: Notice


Message: Undefined property: stdClass::$view_quiz


Filename: views/read-article-alt2.php


Line Number: 325














3:39 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger