Inggris - Aktor yang memerankan tokoh Spiderman di film "The Amazing Spiderman", Andrew Garfield, mengaku sering mengalami tekanan alias bullying semasa duduk di bangku sekolah. Meski demikian, ia merasa bersyukur kerap mendapat tekanan-tekanan itu.
Kerap mendapat tekanan dan ledekan dari teman-teman sebayanya di daerah Surrey, Inggris, Garfield memilih "lari" ke komik dan buku. Dari momen itulah ia memperbanyak pengetahuan dan mengenal tokoh-tokoh komik.
"Saya ingin mengatakan, saya bersyukur atas perlakuan teman-teman sekolah yang dulu menekan dan meledek saya. Karena tanpa mereka, saya tak akan berada di posisi sekarang. Saya kira, menjadi orang yang sensitif adalah sebuah kelemahan. Namun, kini saya sadari, sensitivitas itu bisa menjadi kekuatan. Saat ini, saya merayakan kesensitivitasan yang ada di dalam saya," kata Garfield, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (12/4).
Aktor berusia 30 tahun yang dikabarkan sedang menjalani hubungan cinta dengan lawan mainnya di Spiderman, Emma Stone, menggambarkan, di masa sekolah dulu ia adalah anak yang kurus dan sensitif. Ia mengaku tak akan pernah melupakan tekanan yang didapatnya di masa itu.
"Masa-masa penuh tekanan itu adalah pengalaman yang menentukan diri. Pengalaman semacam itu di masa pertumbuhan, tak akan pernah bisa dilupakan. Saya belum melupakan orang-orang yang menekan saya, tetapi saya tak akan menyebut atau mempermalukan mereka. Saya tahu, bullying terjadi di banyak tempat. Saya juga makin paham apa yang bisa membuat seseorang bersikap buruk ke orang lain seperti itu. Mereka pasti pernah mendapat perlakuan keras dan tertekan seperti itu," kata Garfield.
Ditambahkan Garfield, ia menyadari, saat ini banyak anak usia sekolah harus menghadapi tekanan keras dari masalah cyber-bullying. Ia berharap, semua orangtua menyadari besarnya masalah yang bisa dihadapi anak-anak bila mendapat akses ke internet terlalu dini dan tanpa peringatan atau pengawasan yang baik.
