Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Jahipuba, Gambaran Kehidupan Seorang Putri Keraton Surakarta

Written By RajaBlog on Saturday, November 24, 2012 | 3:55 PM


Gusti Indri bersama Sutiyoso, mantan Gubernur DKI saat peluncuran buku Jahipuba, Jalan Hidup Putri Bangsawan.

Gusti Indri bersama Sutiyoso, mantan Gubernur DKI saat peluncuran buku Jahipuba, Jalan Hidup Putri Bangsawan. (sumber: Istimewa)




Kisah keluarga keraton yang jauh dari kemewahan.

Bagaimana rasanya menjadi seorang anggota Keraton? Bagaimana pula kehidupan mereka dalam keseharian?

Pertanyaan tersebut mungkin banyak diucap masyarakat  yang penasaran dengan kehidupan di dalam keraton (kerajaan). Banyak juga yang penasaran, bagaimana perlakuan para pelayan di tempat yang disebut-sebut sebagai 'sangkar emas' tersebut.

Menjawab rasa penasaran tersebut, Gusti Kanjeng Ratu Ayu Koes Indriyah meluncurkan sebuah buku biografi yang berjudul Jahipuba, Jalan Hidup Putri Bangsawan.

Buku tersebut tidak hanya sekedar menceritakan siapa gerangan Gusti Kanjeng Ratu Ayu Koes Indriyah dan sepak terjangnya sebagai anggota DPD RI, tapi juga banyak menguak kisah kehidupan seorang Putri Keraton.

Lewat bukunya, Gusti Kanjeng Ratu Ayu Koes Indriyah yang biasa disapa dengan Gusti Indri, mengisahkan realita kehidupannya sebagai putri Keraton Surakarta, yang  jauh dari kata berlebihan. 

“Saya pernah nyaris bolos sekolah karena sepatu saya yang hanya satu-satunya basah. Tapi, keinginan untuk bolos saya urungkan. Semangat saya terlalu besar untuk dikalahkan hal seperti itu, dan kemudian  saya memilih untuk ke sekolah hanya dengan mengenakan sandal jepit,” kisah Gusti Indri.

Kisah sepatu basah hanyalah satu dari sejumlah kisah yang dialaminya sebagai Putri Keraton. Kisah lain yang juga patut menjadi inspirasi adalah saat  Gusti Indri mengisahkan tentang Ibundanya, KRAy Pradapaningrum yang tak malu berjualan kroket (makanan khas jawa) untuk menambah penghasilannya.

Lewat seorang abdidalem kroket buatan Ibundanya dititipkan di warung pada sore hari.

“Kalian tak perlu malu jika harus menjajakan penganan ini. Justru kalian harus malu ketika hanya berpangku tangan sementara kita masih punya tenaga untuk berusaha,” kata Gusti Indri menirukan ucapan Ibundanya.

Sosok Ibunda memang menjadi panutan benar bagi Gusti Indri. Perempuan yang lahir pada 19 Oktober 1961 ini mengingat betul nasehat Ibundanya, agar menjadikan  kekurangan dan keterbatasan sebagai kekuatan hidup.

Lantas, bagaimana Gusti Indri mengenang sosok ayahnya, Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono XII?

Kesibukan ayahnya sebagai seorang Raja sekaligus pejabat militer, tak mengurangi kedekatan dengan anak-anaknya. Dalam buku ini, Gusti Indri juga mengisahkan ayahnya yang mengemudikan bus hingga ratusan kilometer demi bisa membawa anak-anaknya piknik ke Pantai Parangtritis.

Sebagai Putri Keraton, sejak kecil Gusti Indri diajarkan tentang kewajibannya menjaga tradisi Keraton Surakarta. Salah satunya adalah dengan menekuni kesenian jawa. Gusti Indri pun mengenang kebiasaan sebelum tidur yang biasa dilakukan oleh Ibundanya. Yakni, memandu anak-anaknya untuk melantunkan beberapa tembang macapat.

Kebiasaan ini pun memancing imajinasinya hingga suatu saat Gusti Indri bersama kakak-kakaknya menampilkan lakon Gatutkaca-Pregiwa, dengan hanya berhiaskan daun mangga serta angus, bekas alat masak yang terbakar. Peristiwa di masa kecil ini selalu membuat Gusti Indri tersenyum lebar saat mengingatnya.

Dunia seni memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan Gusti Indri. Seni tari kemudian berhasil membuatnya jatuh cinta, hingga mengharumkan nama Indonesia lewat misi kesenian ke sejumlah Negara, diantaranya Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, Paris, hingga Austria.  

Namun, titik tertinggi prestasinya sebagai seorang penari justru dirasakannya saat memperoleh restu dari Ayahandanya untuk menjadi penari Bedaya Ketawang, sebuah tarian yang begitu sakral dan hanya ditampilkan satu tahun sekali dalam acara khusus.  Maklum saja, untuk menjadi penari Bedaya Ketawang tidaklah mudah. Ada banyak persyaratan yang tentu saja tidak ringan untuk dilewati.

Hidup dalam keterbatasan yang pernah dirasakanya saat di dalam Keraton, kemudian membuat Gusti Indri menjadi lebih kuat saat mengarungi kehidupan di Jakarta. Usai memutuskan keluar dari Keraton, Gusti Indri kemudian hijrah ke Jakarta dan bekerja di sebuah Bank.

“Setiap hari lari-lari mengejar metromini, yang entah kenapa jalannya selalu ngebut,” kenang Gusti Indri.

Perjalanan hidup kemudian mengantarkan Gusti Indri ke babak lain dalam kehidupannya, menjadi anggota DPD RI dari Provinsi Jawa Tengah. Rasa gamang yang dirasakannya pupus sudah saat melihat besarnya dukungan dari Masyarakat di sejumlah desa yang didatanginya.

Kepada sosoknya, masyarakat pun menaruh harapan , yang salah satu tujuannya adalah menjaga kelangsungan Keraton. Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPD RI.

“Saya berharap buku Jahipuba ini bisa jadi inspirasi dan gambaran sebenarnya dari kehidupan Keraton, yang walaupun jauh dari kata berlebihan, namun punya kekuatan untuk terus maju,” tutupnya.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

Akuisisi DBS-Danamon Terancam


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah merilis aturan baru tentang kepemilikan bank. Aturan ini dinilai bakal mengancam rencana akuisisi Bank DBS dan Bank Danamon yang saat ini tengah berlangsung. Direktur Penelitian dan Perbankan BI Irwan Lubis menjelaskan, bank sentral telah merevisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 8/16/PBI/2006 tentang Kepemilikan Tunggal Perbankan (SPP).


Aturan ini membolehkan investor untuk memiliki bank lebih dari satu asalkan membentuk bank holding company atau financial holding company berbadan hukum Indonesia. Pembentukan holding bank wajib bagi investor non-bank yang memiliki lebih dari satu bank. Ketentuan ini juga berlaku bagi pemegang saham pengendali yang berkedudukan di luar negeri. Sedangkan holding finansial berlaku untuk induk usaha berbentuk bank yang memiliki beberapa anak usaha bank dan non-bank.


Dengan merevisi aturan SPP, investor termotivasi untuk membeli bank yang terkena kewajiban divestasi. "Kami memberi keleluasaan bagi mereka memiliki banyak bank tanpa harus merger," kata Irwan saat konferensi pers Bankers Dinner di Jakarta, Jumat malam (23/11/2012).


Di sisi lain, bank sentral juga memberikan iming-iming berupa insentif jika pemegang saham pengendali menggabungkan (merger) bank yang dikendalikannya. Insentif itu berupa kelonggaran sementara pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM), perpanjangan penyelesaian pelampauan Batas Maksimum Penyaluran Kredit (BMPK), kemudahan pembukaan cabang dan pelonggaran sementara penerapan good corporate governance (GCG).


Dalam kasus ini, transaksi akuisisi DBS-Danamon bakal lebih rumit. Sebab, DBS Indonesia dan Danamon sama-sama dimiliki Temasek. Pada 2 April 2012, Fullerton Financial Holdings, unit Temasek yang mengendalikan Danamon, telah sepakat dengan DBS Holdings untuk menjual saham milik Fullerton ke DBS.


Otomatis, karena Temasek juga masih menjadi pengendali saham di DBS, maka Temasek Holdings memiliki dua pilihan atas aturan BI tersebut. Pertama, Temasek harus membuat financial holding company berbadan hukum Indonesia. Kedua, bila ingin mendapat insentif, maka DBS Indonesia dan Bank Danamon harus merger.


"Bila mereka mau membuat holding di Indonesia, maka ada potensi penerimaan lagi untuk negara, penerimaan negara akan meningkat," tambah Irwan.


Ditemui di tempat yang sama, Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan keputusan BI tentang revisi aturan SPP ini, apakah akan membentuk financial holding company atau menggabungkan DBS-Danamon. Sebab keputusan itu ada di tangan pemilik atau calon pemilik baru.


"Saya tidak tahu, apakah akan merger atau holding company," katanya. Dia juga belum bisa menghitung untung rugi dari merger atau membuat holding company.












3:55 PM | 0 komentar | Read More

KPK Harus Temukan Motif Pemberian FPJP Bank Century


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus membongkar motif satu per satu orang yang diduga terlibat dalam pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) terhadap Bank Century. Desakan politisi Senayan untuk meningkatkan status Wakil Presiden Boediono juga jangan sampai mempengaruhi kerja KPK dalam mengumpulkan bukti.


Hal ini diungkapkan praktisi hukum Alexander Lay, Sabtu (24/12/2012), dalam diskusi di Jakarta. "Sekarang KPK tinggal menemukan dan membuktikan motif pidananya dalam pemberian FPJP terkait perubahan CAR sehingga masuk dalam skema pembiayaan. Maka apakah benar itu ditujukan karena sejalan dengan perekonomian Indonesia atau lebih pada buka peluang mengambil uang negara," ujar Alexander.


Alexander mengatakan, Bank Indonesia memang memiliki kewenangan memutuskan FPJP. Selain itu, pada kondisi tertentu CAR memang diturunkan untuk memberikan bantuan. Ketika itu, Boediono sebagai gubernur Bank Indonesia membuat peraturan BI baru terkait syarat CAR untuk FPJP yang awalnya 8 persen menjadi 0 persen.


Dengan skema ini, Bank Century mendapatkan FPJP padahal capital adequacy ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal Century ketika itu negatif 3,53 persen. "Nah, apakah Pak Boediono melakukan korupsi karena mengucurkan FPJP? Yang perlu ditelusuri, ada nggak aspek lain yang mempengaruhi pengambil keputusan untuk menyelamatkan bank Century dengan mengubah CAR," imbuh Alexander.


Dia menilai, kebijakan menurunkan CAR ini bisa saja tidak hanya bermotif perekonomian nasional tetapi juga untuk menyelamatkan nasabah-nasabah Bank Century yang dekat dengan kekuasaan. Jika benar, maka ini bisa diindikasikan tindak pidana.


"KPK bisa membongkar ini. Bukti transfer uang suap, rekaman percakapan akan memudahkan kerja KPK dalam menjerat orang-orang yang bertanggung jawab atas skandal ini," kata Alexander lagi.


Lebih lanjut, Alexander berpandangan sikap Timwas yang menekan KPK agar segera meningkatkan status Boediono tidak baik. Pasalnya, temuan KPK tidak harus sama dengan apa yang ditemukan Timwas. "Sangat tidak positif keberadaan Timwas yang terus mencecar KPK dan mengarahkan KPK supaya kesimpulan KPK serupa dengan kesimpulan panitia angket," ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, KPK telah menemukan unsur tindak pidana korupsi dalam pemberian dana talangan ke Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. KPK sedikitnya menemukan enam poin kejanggalan dalam proses pemberian dana talangan atau bailout ke Bank Century. Kejanggalan yang ditemukan KPK dalam pemberian dana talangan Bank Century antara lain proses merger dan pengawasan Bank Century oleh BI.


Dalam proses akuisisi dan merger Bank Danpac, Bank CIC, dan Bank Pikko menjadi Bank Century, BI dinilai tidak tegas dan tidak prudent (berhati-hati) dalam menerapkan aturan dan persyaratan yang ditetapkannya sendiri. BI juga tidak bertindak tegas dalam pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Bank Century selama 2005-2008.


Contohnya, BI tidak menempatkan Bank Century sebagai bank dalam pengawasan khusus meskipun CAR atau rasio kecukupan modalnya telah negatif 132,5 persen. BI juga memberikan keringanan sanksi denda atas pelanggaran posisi devisa neto sebesar 50 persen atau Rp 11 miliar, dan BI tidak mengenakan sanksi pidana atas pelanggaran batas minimum pemberian kredit.


Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, salah satu hasil kajian KPK yang menunjukkan adanya unsur tindak pidana korupsi terkait pemberian FPJP. BI diduga mengubah persyaratan CAR dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) agar Bank Century bisa mendapatkan FPJP.


Hal ini dinilai melanggar ketentuan PBI Nomor 10/30/PBI/2008. Selain itu, nilai jaminan FPJP yang dijanjikan hanya sebesar 83 persen sehingga melanggar PBI No 10/30/PBI/2008 yang menyatakan bahwa jaminan dalam bentuk aset kredit minimal 150 persen dari plafon FPJP.


Dugaan tipikor lainnya adalah penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan penanganannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan. BI patut diduga tidak memberikan informasi sepenuhnya, lengkap, dan mutakhir saat menyampaikan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik kepada Komite Stabilitas Sektor Keuangan.












3:39 PM | 0 komentar | Read More

Hari Ini Semifinal Livoli Divisi I


SENTUL, KOMPAS.com -- Kejuaraan Nasional Antarklub atau Livoli Divisi I memasuki babak semifinal, Sabtu (24/11/2012) di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat. Empat tim putra dan empat tim putri terbaik akan berebut tiket ke final.


Tim putri Tectona Bandung akan melawan Wahana Ekspress Group, juga dari Bandung. Di semifinal lain, Vita Solo menghadapi Electric PLN.


Untuk tim putra, Mabes TNI akan melayani tim Pasundan, sedangkan Bank Sumsel Palembang menghadapi Indomaret Sidoarjo.


Semua tim merasa siap. Vita Solo, misalnya, dengan kondisi fisik yang melemah kemarin di babak delapan besar dicoba untuk ditekan demi bisa masuk ke final. Para pemain vita sebelumnya bermain lima set melawan TNI AL pada penyisihan grup. Lalu, Vita bermain lagi empat set melawan Bahana di perempat final.


"Kekurangan kami, hanya terlalu lelah. Selain itu, kami masih satu level di atas Bahana. Kalau sampai kalah dua set, mungkin habis energi kami," ujar pelatih Vita, Agus Suyanto.


Bagaimana strategi melawan PLN? "Melawan PLN, memang sulit, mereka lebih berpengalaman. Namun bola bundar, siapa pun memiliki kesempatan," kata Agus.


Vita didukung beberapa pemain yang mewaliki Jawa Tengah di PON 2012 di Riau, seperti Nur Nisaa, Deni Saputri, Dian Septi Dadilah, dan libero Dinar Wahyu Setyaningrum. Tim lain, Wahana, merasa harus bertanding habis-habisan ketika melawan Tectona, tim yang musim lalu berada di Livoli Divisi Utama dan tergedradasi.


Namun demikian, pelatih Wahana, Risco Herlambang Matulessi, tetap merasa optimistis. Kuncinya adalah semangat dan tidak menyerah.












3:01 PM | 0 komentar | Read More

Usai Syuting di Korea, Kenes Jauhi Makanan Khas Negeri Ginseng

Written By RajaBlog on Friday, November 23, 2012 | 3:55 PM


Kenes

Kenes (sumber: Beritasatu.com/Yanuar Rahman)




"Kita hampir setiap hari makan makanan Korea."

Selama lebih kurang satu bulan lamanya Kenes Andari beserta kru dan pemain lain dalam film Hello Goodbye berada di Korea Selatan. Istri dari DJ Winky Wiryawan ini merasa bosan dengan sajian makanan khas Negeri Ginseng tersebut.

"Kita hampir setiap hari makan makanan Korea, makanya pas di Jakarta enggak mau makan makanan Korea," jelasnya saat ditemui sebelum premier film Hello Goodbye di Djakarta Theater XXI, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (22/11).

Sebenarnya, jauh sebelum Kenes berangkat menuju Korea, dirinya sudah mengenal karakter makanan negara tersebut karena ia cukup gemar menyantapnya.

"Jadi enggak kaget. Saya pemakan apa saja sebenarnya, asal ada cita rasa Asia," sambungnya.

Namun perempuan yang juga pernah terlibat dalam sebuah film layar lebar berjudul Dilema itu menyayangkan ia dan teman-teman seperjuangannya di film Hello Goodbye tak banyak melakukan eksplorasi kawasan Korea Selatan.

"Memang lebih untuk kerja dibandingkan jalan-jalan," tukasnya.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

Kredit Usaha Rakyat BSM Lampaui Target




Kredit Usaha Rakyat BSM Lampaui Target





Penulis : Didik Purwanto | Jumat, 23 November 2012 | 14:20 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan perolehan kredit usaha rakyat (KUR) hingga Oktober 2012 sebesar Rp 1,1 triliun. Nilai tersebut telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 750 miliar.


Direktur BSM Hanawijaya menjelaskan jumlah penyaluran KUR perseroan hingga Desember 2012 sebesar Rp 1,49 triliun. "Kami mencatatkan kenaikan penyaluran KUR yang signifikan di tahun ini, bahkan melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebelumnya," kata Hanawijaya di Jakarta, Jumat (23/11/2012).


Menurut Hanawijaya, total kucuran KUR sejak tahun 2007 lalu telah mencapai Rp 2,6 triliun. Perseroan ingin fokus menyalurkan KUR karena perseroan juga fokus pada kredit usaha kecil menengah (UKM).


KUR ini, lanjut Hanawijaya, lebih banyak tersalurkan ke sektor pertanian dengan rasio mencapai 33 persen dengan nilai mencapai Rp 871,6 miliar.


Berikutnya adalah ke sektor perdagangan 26 persen dengan nilai Rp Rp 679,1 miliar. Sektor jasa menduduki tempat ketiga dengan rasio kucuran mencapai 17 persen dengan nilai Rp 438 miliar. "Ini dari Rp 2,6 triliun itu (total kucuran KUR)," tambahnya.


Sementara itu untuk daerah-daerah yang paling banyak menerima KUR BSM, kata Hanawijaya, daerah Sumatra menduduki tempat pertama penyerapan KUR BSM terbesar dengan rasio 51 persen dan nilai mencapai Rp 1,37 triliun.


"Paling besar kita Sumatra Rp 1,37 triliun (51 persen), Jawa Rp 996,4 miliar (38 persen), Sulawesi Rp 123,1 miliar (5 persen)," jelasnya.






Editor :


Erlangga Djumena















3:55 PM | 0 komentar | Read More

Jalani Instruksi Jokowi, Jakut Bersih-bersih


JAKARTA, KOMPAS.com - Di beberapa wilayah di Jakarta Utara, tampak dipenuhi dengan coret-coret dan stiker yang menganggu pandangan mata. Pemerintahan Kota Jakarta Utara, Polri dan TNI pun bahu-membahu membersihkan kota dari coretan dan stiker itu, sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Hari ini dilakukan pemberihan corat-coret dan pembersihan tempelan stiker yang merusak sarana prasarana kota. Sehingga kota ini tidak kelihatan jorok dan kotor di segala kondisi," kata Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat dihubungi wartawan, Jumat (23/11/2012).

"Ini sekaligus melaksanakan perintah dari Pak Gubernur, untuk membersihkan coretan dan juga stiker liar," ujarnya lagi.

Menurut Bambang, kegiatan pembersihan itu merupakan upaya meningkatkan kesadaran semua pihak untuk rasa kepedulian terhadap lingkungan kota agar terawat dengan baik. Proses pembersihan lingkungan tersebut juga rencananya akan terus dilakukan kedepan secara rutin berkala.

"Oleh karena itu, saya mengimbau kepada pemilik lahan, pemilik rumah yang tempatnya dicoret-coret. Ayo pedulilah, bersama-sama aparat (menjaga kebersihan). Dan (orang) yang nempel-nempel ini saya minta dihentikan, jangan menempel di sembarang tempat," kata Bambang.

Ia juga menyatakan, pihaknya tak segan untuk menindak perilaku merusak yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab. Dia berjanji akan memberikan sanksi dan meminta kerja sama semua pihak untuk melaporkan apabila menemukan orang-orang yang melakukan aksi coret dan menempel stiker di sembarang tempat.

"Kami akan melakukan razia bersama," cetusnya.

Wali Kota Jakut juga berharap kerja sama semua pihak untuk melaporkan atau menangkap orang-orang yang melakukan tindakan tersebut.







Editor :


Ana Shofiana Syatiri









3:52 PM | 0 komentar | Read More

PAN: Dahlan, Jaga Akurasi, Jangan Gila Publisitas


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengkritik keras aksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang merevisi nama-nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN. Revisi yang dilakukan Dahlan pun diduga keliru lantaran mencantumkan anggota Fraksi PAN, Muhammad Hatta.


"PAN akan terus memantau perkembangan kasus ini. Namun, perlu diingat, sudah banyak korban yang tidak bersalah," ucap Dradjad, Jumat (23/11/2012), di Jakarta.


Dradjad mencontohkan, Dahlan sempat melaporkan anggota Fraksi PAN seperti M Ichlas El Qudsy terkait dugaan pemerasan direksi Merpati. Hal ini kemudian dibantah oleh politisi yang akrab dipanggil Micle itu. Belakangan, Dahlan menyatakan bahwa Micle tak hadir pada pertemuan tersebut.


"Istri dan anak-anak saudara Micle selama berhari-hari menjadi terpidana di masyarakat karena divonis sebagai pemeras," kata Dradjad.


Dahlan juga menyatakan, Andi Timo Pangerang dari Fraksi Partai Demokrat tidak terlibat. Mantan Pemimpin Redaksi Harian Jawa Pos ini pun menyerahkan dua nama baru, yakni Muhammad Hatta dari F-PAN dan Said Butar-burtar dari F-Demokrat.


Terkait hal ini, Dradjad menyatakan bahwa Hatta sama sekali tidak terlibat. "Muhammad Hatta, yang biasa dipanggil Charlie, tegas-tegas membantah tuduhan tersebut. Yang bersangkutan juga memberikan bukti berupa foto lengkap dengan tanggal, jam, dan menitnya. Isinya, pada waktu kejadian yang dituduhkan tersebut, yang bersangkutan sedang menjadi pembicara di sebuah kota di Jawa Tengah untuk acara sosialisasi Undang-Undang OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ucap Dradjad.


Dradjad pun meminta agar Dahlan bersikap hati-hati. Pasalnya, Dahlan sudah menyebabkan luka psikologis terhadap Micle dan keluarganya. "Karena itu, pejabat negara, siapa pun, sebaiknya jangan grasa-grusu. Lakukan cek dan ricek, jaga akurasi, dan jangan gila publisitas karena Anda adalah pejabat negara. Efek tindakan Anda dirasakan oleh orang banyak," imbuh Dradjad.


Lebih lanjut, Dradjad menyarankan agar Dahlan menggunakan cara Menteri BUMN sebelumnya, Sugiharto, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam mencegah praktik kongkalikong.


"Mereka melakukan yang saudara Dahlan lakukan tanpa political madness seperti ini. Percayalah, masih banyak anggota DPR yang idealis dan mendukung gerakan bersih-bersih seperti ini," imbuh Dradjad.


Jika ada oknum anggota DPR yang nakal, lanjutnya, maka patut untuk dihukum. Tetapi, jangan merusak DPR secara institusi. "Seolah-olah semua anggota DPR dan politisi adalah penjahat. Jangan lupa, saudara Dahlan bisa mendapat amanah di PLN dan kabinet juga karena proses politik yang melibatkan politisi," kata Dradjad.


Baca juga:
Dirut Merpati Pastikan 2 Politisi Tak Memeras
Besok, BK DPR Panggil Anggota Dewan Terduga Pemeras BUMN
BK Terima Dua Nama Baru yang Diduga Pemeras BUMN
BK: Dirut PT PAL Terima SMS Pemerasan
Inilah Awal Mula Kisruh Kongkalikong BUMN ...


Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR













3:39 PM | 0 komentar | Read More

Sepuluh Juta Dolar Buat Renang




Sepuluh Juta Dollar buat Renang





Jumat, 23 November 2012 | 14:46 WIB













SYDNEY, KOMPAS.com — Untuk menyelamatkan renang Australia, jutawan negara tersebut, Gina Rinehart, menggelontorkan dana 10 juta dollar Australia (sekitar 100 miliar).

Bantuan Rinehart ini diberikan menyusul prestasi buruk negara tersebut di cabang renang Olimpiade London, Agustus 2012 lalu. Bantuan ini juga diberikan sehari setelah ketua Swimming Australia, Kevin Neil, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawabannya atas kegagalan ini.

Yayasan Georgina Hope milik Rinehart menyebut bantuan tersebut diberikan dengan penekanan pada dana tim, pendidikan, dan kesempatan tampil para atlet renang Australia. Hal ini diungkap ketua yayasan, Rinehart, melalui Swimming Australia.

Sejak Januari 2013, yayasan akan mendukung atlet renang utama, termasuk atlet penyandang disabilitas dan atlet renang perairan terbuka. "Para atlet renang harus mendapat kesempatan berlaga di level tertinggi, termasuk di Olimpiade, paralimpik, kejuaraan dunia, dan pesta olahraga persemakmuran," kata Rinehart.

Para atlet renang Australia "hanya" meraih 1 medali emas, 6 perak, dan 3 perunggu di London. Ini merupakan pretasi terburuk Australia di Olimpiade sejak Barcelona 1992 dan kali pertama mereka gagal meraih medali emas perseorangan Olimpiade sejak Montreal 1976.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















3:01 PM | 0 komentar | Read More

Natha Narita: Korban Banjir Soreang Masih Butuh Uluran Tangan

Written By RajaBlog on Thursday, November 22, 2012 | 3:55 PM



Natha saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Soreang, Kabupaten Bandung.

Natha saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Soreang, Kabupaten Bandung. (sumber: Istimewa)



Natha saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Soreang, Kabupaten Bandung.

Natha saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Soreang, Kabupaten Bandung. (sumber: Istimewa)





"Ini saya berangkatnya dadakan jadi enggak terlalu banyak persiapan yang dibawa."

Menolong sesama, bagi Natha Narita sebaiknya dimulai dari lingkungan sekitar. Penyanyi yang sempat dikabarkan menikah dengan Kiki Farrel memilih untuk melakukan kegiatan sosial di Soreang, Kabupaten Bandung yang beberapa hari lalu terkena bencana banjir bandang.

"Ini merupakan rasa solidaritas kepada saudara-saudara saya di Soreang yang terkena musibah banjir bandang. Apalagi saya dengar di media banyak dari mereka yang hidup kesulitan," ujar Natha kepada Beritasatu.com hari ini.

Saat dihubungi, Natha sedang berada di Desa Gandasari, Soreang, Kabupaten Bandung untuk melakukan aktivitas sosialnya.

Natha langsung berangkat ke Soreang melalui Bandung, Rabu (21/11) sore. Ia menginap satu malam di Bandung kemudian pagi harinya langsung menuju lokasi bencana.

"Saya diantar Teh Eky dan keluarga. Dia adalah sahabat saya di Kopo," terang Natha.

Artis yang pernah mengaku tinggal satu atap dengan Sammy Simorangkir tersebut mengaku langsung terenyuh melihat kondisi masyarakat di lokasi bencana.

"Banyak rumah-rumah yang rusak parah. Banyak anak-anak terkena penyakit, banyak lumpur yang masih berada di dalam rumah. Banyak hal yang memprihatinkan yang saya lihat," terang Natha.

Natha mengaku tidak terlalu banyak persiapan yang dilakukannya untuk berbagi pada masyarakat yang terkena bencana.

"Ini saya berangkatnya dadakan jadi enggak terlalu banyak persiapan yang dibawa. Cuma bawa pakaian yang layak pakai dan makanan siap saji seperti roti," ujarnya.

Meski melihat sudah tertangani dengan cukup baik, namun Natha merasa masyarakat masih memerlukan uluran tangan dari kaum dermawan.

"Mudah-mudahan teman-teman artis atau yang memiliki kelebihan harta bisa ikut menyumbangkan kepada saudara-saudara kita yang ada di Soreang ini," pungkasnya.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

Harga Saham IPO Waskita Karya Rp 320-405 per Saham



PASAR MODAL


Harga Saham IPO Waskita Karya Rp 320-405 per Saham





Penulis : Robertus Benny Dwi Koestanto | Kamis, 22 November 2012 | 15:43 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham perdana Waskita Karya ditawarkan antara Rp 320-405 per saham. Harga penawaran itu untuk nilai nominal saham sebesar Rp 100 per saham.


Hal itu terungkap dalam paparan publik penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) Waskita Karya di Jakarta, Kamis (22/11/2012).


Waskita Karya melakukan penawaran perdana saham sebanyak-banyaknya 3.082.315.000 (tiga miliar delapan puluh dua juta tiga ratus lima belas ribu) atau 32 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.


Direktur Utama Waskita Karya, M Choliq menyatakan, dana hasil IPO sebesar 60 persen akan digunakan untuk modal kerja yang bersifat permanen, dan sisanya 40 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.


Ia juga menegaskan, perseroan memberlakukan kebijakan pembagian dividen sebesar 30 persen dari total pendapatan tahun berjalan Periode penawaran awal mulai dilakukan pada 21 November -3 Desember 2012.


Saat ini Waskita masih menunggu pernyataan efektif dari Bappepam-LK yang diharapkan akan diperoleh pada 10 Desember 2012. Dengan demikain, Persoran dapat melakukan penawaran umum pada 12 - 14 Desember 2012.


Setelah penawaran umum, penjatahan dilakukan pada tanggal 17 Desember 2012 dan puncak prosesi IPO yakni pencatatan saham di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2012. 


















3:55 PM | 0 komentar | Read More

Sumaryoto 3 Kali Temui Direksi Merpati




Pemerasan BUMN


Sumaryoto 3 Kali Temui Direksi Merpati





Penulis : Sabrina Asril | Kamis, 22 November 2012 | 15:20 WIB













KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN


Ketua Badan Kehormatan DPR M Prakosa (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai meminta klarifikasi kepada M Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2). Klarifikasi tersebut terkait dengan kunjungan Nasir ke Rumah Tahanan Cipinang untuk menjenguk saudaranya, Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan korupsi proyek wisma atlet SEA Games, yang dia lakukan di luar jam besuk.




TERKAIT:





JAKARTA, KOMPAS.com - Saat diperiksa Badan Kehormatan (BK), anggota Komisi XI Sumaryoto mengaku tiga kali bertemu dengan direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Pertemuan dilakukan seorang diri tanpa anggota Komisi XI lainnya. Sumaryoto mengaku pertemuan itu untuk meminta business plan Direktur Utama Merpati yang baru Rudy Setyopurnomo.


Hal ini diungkapkan Ketua BK M Prakosa, Kamis (22/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. "Itu Sumaryoto sendiri. Alasannya, Sumaryoto ada masalah dalam business plan yang diajukan Merpati," kata Prakosa.


Prakosa menjelaskan, BK mendapatkan keterangan yang berbeda terkait substansi pertemuan itu. Menurut keterangan direksi Merpati yang bertemu dengan Sumaryoto, ketika itu politisi PDI-Perjuangan tengah menagih jatah terkait penyertaan modal negara (PMN) terhadap Merpati.


"Soal (informasi) waktu pertemuan saja, keduanya (direksi Merpati dan Sumaryoto) berbeda, apalagi soal substansinya. Makanya, ini yang akan didalami saat konfrontasi nanti," ucap Prakosa.


Sumaryoto Emosi


Sumaryoto sendiri tampak emosi saat ditanyakan perihal pertemuan dengan direksi Merpati. Sumaryoto yang keluar sesaat setelah Achsanul datang bahkan memegangi rekaman wartawan sambil membantah tudingan yang disampaikan Dahlan Iskan.


"Saya tidak akan banting, tapi saya tidak mau jawab. Tanya ke BK," tukasnya.


Saat didesak lebih lanjut soal pertemuan dengan direksi PT Merpati pada tanggal 8 Oktober itu, Sumaryoto akhirnya membantah juga. "Tidak, saya di Semarang itu," ucap politisi dari PDI-Perjuangan itu.


Baca juga:
Dirut Merpati Pastikan 2 Politisi Tak Memeras
Besok, BK DPR Panggil Anggota Dewan Terduga Pemeras BUMN
BK Terima Dua Nama Baru yang Diduga Pemeras BUMN
BK: Dirut PT PAL Terima SMS Pemerasan
Inilah Awal Mula Kisruh Kongkalikong BUMN ...


Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR

Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Langkah Karateka Christo Mondolu Terhenti



Kejuaraan Karate Dunia Senior ke-21


Langkah Karateka Christo Mondolu Terhenti





Penulis : Antonius Ponco A. | Kamis, 22 November 2012 | 14:44 WIB













PARIS, KOMPAS - Langkah karateka Indonesia Christo Mondolu untuk lolos dari babak ketiga penyisihan nomor kumite (pertarungan) -75 kg Kejuaraan Karate Dunia Senior ke-21, di Paris, Perancis, 21-25 November 2012, dihentikan oleh karateka asal Azerbaijan, Aghayev.




Aghayev memang bermain dengan teknik tinggi. Dia juga pengalaman jam bertanding yang banyak. Saya kalah teknik dan juga kalah pengalaman melawan dia.


-- Christo Mondolu




Aghayev merupakan juara bertahan di kelas tersebut.


Christo berhadapan dengan Aghayev setelah memenangkan pertarungan melawan karateka Rumania, Popa, pada babak pertama penyisihan dan babak kedua penyisihan melawan karateka asal Inggris, Brown. Aghayev menangkan dengan skor telak 10-0.


"Aghayev memang bermain dengan teknik tinggi. Dia juga pengalaman jam bertanding yang banyak. Saya kalah teknik dan juga kalah pengalaman melawan dia," kata Christo, seperti dilaporkan wartawan Kompas Antonius Ponco Anggoro dari Paris.


Dalam pertarungan melawan Popa, Christo terluka di pelipis kirinya. Meski begitu dia mampu memenangkan pertarungan itu, dan juga pertarungan melawan Popa.


Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Federasi Olahraga Karate-do Indonesia Djafar Djantang mengatakan permainan Christo saat bertanding melawan Aghayev tidak seperti biasanya. "Dia belum menampilkan permainan terbaiknya.


Bisa jadi karena nama besar Aghayev yang menjatuhkan mental Christo," katanya. Aghayev merupakan juara bertahan di nomor kumite -75 kg. Prestasinya tidak hanya itu saja.


Dia juga meraih juara pada Kejuaraan Dunia Karate Senior pada tahun 2008 dan 2006. Hanya bedanya di dua kejuaraan itu, dia masih bermain di nomor kumite -70 kg.


















3:01 PM | 0 komentar | Read More

Terinspirasi K-Pop, Mari Pangestu Ingin Ada I-Pop

Written By RajaBlog on Wednesday, November 21, 2012 | 3:55 PM


Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (sumber: teddy/beritasatu.com)




Belajar dari suksesnya industri kreatif Korea Selatan melalui K-Pop atau Korean Pop, Indonesia pun tak mau ketinggalan dan akan menggebrak dengan IPop atau Indonesia Pop.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan, kementeriannya mendapatkan inspirasi dari suksesnya KPop di dunia.

"Kita juga akan membuat IPop, seperti lagu-lagu KPop tapi menggunakan bahasa Indonesia," ujarnya dalam keterangan pers di acara Pekan Produk Kreatif Indonesia di Mall Epicentrum Jakarta, Rabu (21/11).

Mari juga mengatakan, kementeriannya telah mengirimkan sekelompok musisi untuk mendapatkan ilmu mengenai musik KPop langsung di Korea Selatan.

Diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama, industri kreatif Indonesia melalui IPop bisa menjadi komoditas kreatif yang berimbas positif.

"Kalau Kpop di Korea Selatan membutuhkan waktu 8-10 tahun, saya harap Ipop bisa maju dengan waktu yang lebih singkat," tutur Mari.

Ia menambahkan bahwa industri musik Indonesia saat ini secara perlahan mulai kembali menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Pasar musik domestik yang cukup besar perlu digarap lebih luas lagi.

"Potensi bisnis musik masih cukup besar," ujarnya.

Dalam acara PPKI yang diselenggerakan dari tanggal 21 hingga 25 November, akan ada beberapa diskusi mengenai musik dengan mengundang tokoh musik Indonesia ternama.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

Institusi Internasional Dukung Masyarakat Ekonomi ASEAN




Institusi Internasional Dukung Masyarakat Ekonomi ASEAN





Penulis : Eny Prihtiyani | Rabu, 21 November 2012 | 15:25 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemimpin negara anggota ASEAN telah menggelar pertemuan dan berdiskusi dengan para pemimpin institusi terkemuka seperti Asian Development Bank (ADB), World Trade Organization (WTO), World Bank dan International Monetary Fund (IMF) dalam forum ASEAN Global Dialogue (AGD), di Phnom Penh, Kamboja.


Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, yang hadir mendampingi Presiden RI dalam pertemuan tersebut, meyakini bahwa forum AGD akan membawa manfaat besar bagi ASEAN.


"Dengan berbagai latar belakang spesifikasi berbeda baik di bidang perdagangan, moneter maupun pembiayaan, para lembaga internasional yang hadir mampu memberikan masukan yang konstruktif dalam mendukung terwujudnya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015," katanya dalam siaran pers Rabu (21/11/2012).


Para pemimpin ASEAN dan institusi terkemuka tersebut dalam kesempatan ini juga membahas langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan jika krisis ekonomi global yang sedang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa saat ini melanda perekonomian kawasan Asia Tenggara.


Dalam hal ini, Mendag menggarisbawahi pentingnya bagi ASEAN untuk segera mengambil langkah antisipatif guna mencegah dampak negatif krisis global terhadap upaya menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.


"Peran aktif institusi-institusi ini dalam membantu negara-negara anggota ASEAN mengatasi berbagai hambatan dan melancarkan perjalanan menuju 2015 jelas diperlukan," tegas Mendag. 



















3:55 PM | 0 komentar | Read More

Pria Gantung Diri di Kamar Kos





Pria Gantung Diri di Kamar Kos





Penulis : Imanuel More | Rabu, 21 November 2012 | 15:51 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria memilih mengakhiri hidupnya secara tragis. Ia ditemukan tewas di kamar kosnya yang terletak di Jalan Bek Murad No 43/10, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Namanya Andresto Budiyanto, umurnya sekitar 30-an," kata Adam (40), karyawan kos-kosan yang terletak di Kelurahan Karet Kuningan, Setiabudi, Jaksel, Rabu (21/11/2012).

Adam mengaku sempat melihat Andresto keluar sekitar jam 07.00 WIB pagi tadi. Setelah itu, ia kembali lagi ke kamar kosnya.

"Dia balik tadi saya enggak tahu waktu persisnya. Tapi, dia biasanya keluar enggak lama, paling 1-2 jam," terang Adam.

Kondisi Andresto yang tewas gantung diri pertama kali diketahui oleh kerabatnya yang datang ke kamar kos di Blok E Lantai 2 No 22. Melihat kondisi tersebut, kerabatnya langsung melapor ke Polsektro Setiabudi.

Petugas tiba di lokasi sekitar jam 13.30 WIB. Sedangkan petugas identifikasi Polres Metro Jaksel tiba di lokasi pada pukul 15.10 WIB.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kematian Andresto. Petugas kepolisian sedang melakukan olah TKP, sementara itu, sejumlah petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman pun telah berada di lokasi.







Editor :


Ana Shofiana Syatiri














3:52 PM | 0 komentar | Read More

Dahlan Iskan Siap Di-"Reshuffle"





Dahlan Iskan Siap Di-'Reshuffle'





Penulis : Sabrina Asril | Rabu, 21 November 2012 | 14:35 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah ingar-bingar kasus dugaan permintaan jatah yang dilakukan anggota Dewan terhadap direksi badan usaha milik negara (BUMN), Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, dirinya siap di-reshuffle oleh Presiden. Namun, ia tidak menyatakan lebih lanjut tentang alasan keberaniannya mengeluarkan pernyataan tersebut.


"Saya siap (di-reshuffle). Jadi siap saja, tidak masalah," ujar Dahlan, Rabu (21/11/2012), saat ditanyakan wartawan seusai memenuhi panggilan Badan Kehormatan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.


Setelah menyatakan hal itu, Dahlan langsung bertolak menggunakan mobil listrik warna hijau yang biasa digunakannya. Hari Rabu ini, Dahlan memenuhi pemanggilan Badan Kehormatan untuk keduanya kalinya. Kali ini, Dahlan dimintai konfirmasinya terkait pencabutan dua nama anggota Dewan yang sebelum dilaporkannya melakukan pemerasan terhadap direksi PT Merpati Nusantara Airlines.


Aksi Dahlan ini sempat mengundang nada sinis dari beberapa anggota DPR. Dahlan dinilai hanya mencari popularitas lantaran laporannya tak memiliki cukup bukti atas kasus pemerasan itu. Wacana reshuffle terhadap Dahlan pun menyeruak. Salah satu yang mengusulkan pergantian Dahlan adalah anggota BK dari Fraksi PAN Alimin Abdullah. Alimin dari awal memang sudah meragukan keterangan Dahlan Iskan.


"Kalau saya jadi presiden, saya stop dia kerja. Tapi saya bukan presiden," kata Alimin, Rabu (14/11/2012) lalu.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai pernyataan Dahlan itu menunjukkan kepercayaan diri mantan Direktur Utama PT PLN itu. "Kalau dia berani menyatakan itu, berarti menunjukkan kepercayaan dia atas apa yang dilakukannya," ucap Max.


Namun, Max menilai reshuffle sepenuhnya menjadi wewenang Presiden dengan pertimbangan dari UKP4. Presiden juga membutuhkan pertimbangan masak untuk melakukan kocok ulang formasi kabinet menteri.


Berita-berita terkait lainnya dalam topik:
Kongkalikong di Kementerian
Dahlan Iskan Versus DPR

Dan, berita terhangat Nasional dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Merugi, Masa Depan GP Korea Terancam



Formula 1


Merugi, Masa Depan GP Korea Terancam





Rabu, 21 November 2012 | 14:15 WIB













SEOUL, KOMPAS.com - Penyelenggaraan GP Korea Oktober lalu ternyata kurang sukses dari sisi finansial dan merugi 36 juta dollar AS atau sekitar Rp 347,5 miliar. Demikian pernyataan panitia pelaksana GP Korea, Rabu (21/11/2012).

Kondisi ini membuat masa depan GP Korea dipertanyakan. Apalagi, sejak menjadi kalender FIA pada 2010, GP Korea belum menguntungkan.

Satu-satunya sinyal positif adalah pada GP 2012, panitia lebih sedikit mengeluarkan biaya dibanding pada dua gelaran sebelumnya.

Pada gelaran perdana 2010 kerugian operasional mencapai 72,6 miliar won dan pada 2011 mencapai 61 miliar won. Sedangkan tahun ini "hanya" 39,4 miliar won. Kerugian ini masih muncul meski balapan ini disokong dana Provinsi Jeolla Selatan di mana sirkuit Yeongnam berada.

"Hanya karena kerugian berkurang, saya tak yakin bisa mengatakan balapan tahun ini sukses," kata seorang anggota Dewan Provinsi Jeolla Selatan, Seo Dong-wook, seperti dikutip kantor berita Yonhap.

"Kita membutuhkan berbagai langkah mendasar untuk mengubah kondisi ini," tambah Dong-wook.

Setelah GP Korea 2011, panitia pelaksana memperingatkan ajang ini bisa jadi tak akan dilanjutkan karena kerugian yang terlalu besar, meski bos Formula 1 Bernie Ecclestone menawarkan kontrak yang lebih murah.

Dalam perjanjian awal, Korea Selatan akan menjadi salah satu penyelenggara balapan Formula 1 hingga 2016, dengan pilihan memperpanjang kontrak selama lima tahun.

Para promotor berpendapat keuntungan jangka panjang dalam hal peningkatan jumlah wisatawan dan citra bangsa di mata dunia nasional tak bisa dibandingkan dengan kerugian di tiap penyelenggaraan.



















3:01 PM | 0 komentar | Read More

Chintya Alona Nekat Menikah Tanpa Restu Ortu

Written By RajaBlog on Tuesday, November 20, 2012 | 3:55 PM


Chintya Alona

Chintya Alona (sumber: Beritasatu.com/Chairul Fikrie)




Rencana menikah tanggal 12 bulan 12 tahun 2012.

Rasa sedih dan galau kini sedang dialami artis dan penyanyi cantik Chintya Alona. Kisah cintanya bersama seorang pengusaha muda keturunan China rupanya tidak direstui orangtua. Padalah Chintya sudah bertunangan dengan sang pujaan hati, awal Juli lalu.

Alih-alih meminta restu dan persetujuan orangtua, Chintya malah mendapatkan tentangn dari orangtuanya. Bahkan keluarganya itu sudah memberikan ultimatum, jika hubungan tersebut dilanjutkan, Chintya tidak lagi dianggap anak.

"Ya, rencana pernikahan dengan pendampingku ditentang keluarga. Malah mereka kini tidak mengakui lagi kalau aku anak mereka. Padahal kami berdua sudah punya rencana menikah tanggal 12 bulan 12 tahun 2012," beber Chintya saat ditemui Senin (19/11).

Perbedaan keyakinan, disebut Chintya sebagai permasalahan utama, kenapa orangtua tidak merestuinya.

"Aku sama pasanganku memang berbeda keyakinan, itu satu alasan yang membuat keluarga tak merestui pernikahanku," ungkap Chintya.

Namun rasa cinta yang kini dialami Chintya begitu besar terhadap sang pujaan hati, maka Chintya tetap pada pendiriannya meskipun harus berseberangan dengan orangtunya.

"Aku sekarang pasrah, aku sama dia sudah sama-sama komitmen untuk menjalani ini, meskipun dapat pertentangan dari orang tua. Semoga saja cita-cita kami terlaksana dan berharap suatu hari orangtua kami merestuinya," ungkap Chintya.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

ASEAN Dorong Standarisasi Produk Listrik dan Elektronik


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya terhadap pembentukan pasar tunggal ASEAN dengan menghapus hambatan perdagangan untuk produk peralatan listrik dan elektronik.




ASEAN sebagai kesatuan ekonomi memiliki peran penting dalam membentuk prestasi yang berkembang di Asia, sementara kekuatan ekonomi tradisional, seperti Amerika dan Eropa melambat.


-- Bayu Krishnamurti




Demikian diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi pada pembukaan Sidang ke-14 Joint Sectoral Committee on Electrical and Electronic Equipment (JSC EEE) yang diselenggarakan hari ini, Selasa (20/11/2012) di Yogyakarta, seperti tertuang dalam siaran pers.


Komitmen Pemerintah Indonesia ditunjukkan melalui terbitnya Peraturan Presiden No. 79 tentang Ratifikasi Perjanjian ASEAN Harmonised Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime(AHEEERR) pada Desember 2010. Langkah yang sama juga diikuti oleh negara anggota ASEAN dan digenapi Thailand pada 16 Oktober 2012.


Kemajuan dalam harmonisasi standar dan penilaian kesesuaian produk peralatan listrik dan elektronik di kawasan ini diharapkan menjadi sebuah pencapaian tersendiri bagi negara-negara anggota ASEAN dalam meningkatkan arus perdagangan intra-ASEAN menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.


Wamendag menjelaskan bahwa telah terjadi pergeseran mendasar dari kekuatan lama di kawasan Barat ke negara-negara Asia, diantaranya ASEAN. Pertumbuhan ekonomi dunia telah banyak didukung oleh pertumbuhan di Asia, terutama China dan India.


"ASEAN sebagai kesatuan ekonomi memiliki peran penting dalam membentuk prestasi yang berkembang di Asia, sementara kekuatan ekonomi tradisional, seperti Amerika dan Eropa melambat," ujarnya.


Berdasarkan data ASEAN Community in Figures (ACIF) 2012, estimasi Produk Domestik Bruto (PDB) dunia tahun 2011 mencapai 70,16 triliun dollar AS, sementara Uni Eropa dan Amerika Serikat masing-masing mencapai 17,45 triliun dollar AS dan 15,23 triliun dollar AS. Sedangkan total PDB ASEAN sudah mencapai 2,1 triliun dollar AS dengan sumbangan k ontribusi Indonesia sekitar 846 miliar dollar AS (40,94 perse ).


Sidang JSC EEE ke-14 ini dihadiri 57 delegasi dari seluruh negara Anggota ASEAN, kecuali Myanmar dan Kamboja, serta perw akilan Sekretariat ASEAN dan International Electrotechnical Commission (IEC). 














3:55 PM | 0 komentar | Read More

Kesaksian John Kei tentang Ayung


JAKARTA, KOMPAS.com - John Kei memberikan kesaksian terkait peristiwa pembunuhan Direktur PT Sanex Steel Tan Harry Tantono alias Ayung. John Kei mengakui bahwa dirinya mengenal baik Ayung.

"Kami berteman sudah lama, dan tidak pernah ada perselisihan," kata John Kei di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (20/11/12).

Ia juga menyatakan bahwa pertemuan antara dirinya dan Ayung terjadi atas inisiatif Ayung. "Dalam pertemuan tersebut ia sempat membicarakan masalah di pabriknya," ujar John Kei.

Karena merasa tidak memahami persoalan tersebut, ia pun berinisiatif memanggil Muchlis Sahab sebagai konsultan hukum untuk membicarakan masalah tersebut. John Kei juga membantah dirinya memesanan kamar 2701 di Swiss-Belhotel ada kaitannya dengan pertemuan tersebut.

"Kamar itu saya pesan untuk kencan. Biasalah, laki-laki," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, John Kei juga meralat keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan yang menyatakan bahwa ia mengenal Chandra Kei, Tuce Kei dan Ancola Kei.

"Saya tidak mengenal mereka," tandasnya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Muchlis Syahab. Muchlis mengakui bahwa ia pernah bertemu dengan Chandra dalam sebuah acara karaoke di sebuah hotel.

"Tapi saat itu saya tidak tahu kalau dia adalah Chandra," terang Muchlis.

Ia juga mengatakan bahwa dia mendengar jelas ucapan Ayung saat kedatangan tamu lain. "Ayung berkata (ke John Kei), 'Panglima, mohon keluar dulu, karena saya ada urusan'," tutur Muchlis menirukan. Saat itulah ia bersama John dan Josep meninggalkan Swiss-Belhotel.

Sidang yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam tersebut ditutup dan akan dilanjutkan 2 pekan berikutnya, atau Selasa (4/12/11), untuk pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum.


Berita terkait dapat diikuti di Topik Hari Ini : SIDANG KASUS JOHN KEI








Editor :


Ana Shofiana Syatiri









3:52 PM | 0 komentar | Read More

Fraksi PKS DPR Berkunjung ke Redaksi Kompas





Fraksi PKS DPR Berkunjung ke Redaksi Kompas





Penulis : R. Adhi Kusumaputra | Selasa, 20 November 2012 | 15:04 WIB











Foto:





JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI pimpinan Hidayat Nur Wahid hari Selasa (20/11/2012) petang berkunjung ke kantor Redaksi Harian Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta.


Hidayat Nur Wahid yang datang bersama dua anggota DPR dari F-PKS itu diterima oleh Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono dan Ninuk Mardiana Pambudy dan jajaran redaksi.


Hidayat Nur Wahid antara lain menegaskan akan menertibkan anggota DPR dari F-PKS yang melanggar tata tertib dan disiplin DPR. "Kami bukan malaikat," kata Hidayat.


















3:39 PM | 0 komentar | Read More

Enam Karateka Sulsel Perkuat Indonesia di Laos


MAKASSAR, KOMPAS.com - Enam karateka asal Sulawesi Selatan dipanggil memperkuat Indonesia untuk menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN di Laos, 12-21 Desember 2012.


Pelatih karate Sulsel Mursalim Badoo di Makassar, Selasa (20/11/2012), mengatakan, PB Forki pada awalnya bahkan memanggil sembilan atlet. Namun berhubung salah satu atlet dari nomor beregu tersebut sudah menyelesaikan kuliahnya sehingga batal berpartisipasi.


Sedangkan  enam karateka lainnya tetap bisa memperkuat Indonesia diantaranya Syahrul, Tommy, Harlita, Ririn. dan Wiwik Pratiwi. Khusus dua nama terakhir saat ini sudah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Jakarta.


"Sementara untuk empat atlet lainnya baru akan bergabung ke Jakarta pada awal Desember mendatang. soal belum bergabungnya keempat atlet juga bukan masalah karena tetap berlatih di Makassar. Persiapan tim menghadapi POM ASEAN ini juga memang tidak panjang," jelasnya.


Mengenai pemanggilan atlet Sulsel tampil di POM ASEAN, kata dia, karena keberhasilan mereka merebut medali emas pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012. 


"Seluruh atlet telah membuktikan kualitasnya di PON. Saya kira peluang mereka meraih hasil terbaik di kejuaraan se Asia Tenggara tersebut masih cukup besar meski tidak mudah," katanya.


Selain tampil di POM ASEAN, kata beregu kebanggaan Sulsel masing-masing Faisal Zainuddin, Azwar, dan Fidelid Lolobua, juga dipercaya memperkuat Indonesia di kejuaraan Dunia Karate Senior ke-21 di Paris, Perancis pada 21-25 November 2012.


Sementara Hendro Salim yang sebelumnya masuk daftar 10 atlet yang dipersiapkan mewakili Indonesia di Perancis, batal karena sedang menjalani agenda pra jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprov Sulsel.


"Pemanggilan sejumlah atlet kita tampil di kejuaraan internasional semakin membuktikan kualitas karateka Sulsel. Ini merupakan kebanggaan bagi kita dan mudah-mudahan dapat membuktikannya dengan raihan prestasi maksimal," ujarnya.













3:01 PM | 0 komentar | Read More

Tony Fernandes, Pengusaha Bertangan Dingin Mencari Karyawan

Written By RajaBlog on Monday, November 19, 2012 | 3:55 PM


Tony Fernandes

Tony Fernandes (sumber: AXN)




Melalui program The Apprentice Asia.

Menyebut nama Tony Fernandes tidak pernah lepas dari kesuksesannya mengangkat AirAsia, dari maskapai penerbangan yang tinggal menunggu waktu gulung tikar, menjadi salah satu maskapai penerbangan populer dan mencapai break event point, hanya dalam tempo satu tahun sejak pengambilalihannya.

Tony Fernandes merupakan salah satu pendiri dan Executive Chairman kelompok usaha Tune Sdn. Bhd. Ia juga adalah Group Chief Executive Director AirAsia sejak Desember 2001.

Tony adalah lelaki kelahiran 30 April 1964 dan merupakan lulusan London School of Economics dengan gelar BSc di bidang akunting dan keuangan. la menjadi Associate Member dari Association of Chartered Certified Accountants tahun 1991 dan anggota Fellow Member tahun 1996. Tahun 2008 ia terdaftar sebagai Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW).

Sebelum sukses dengan Air Asia dan Tune Sdn. Bhd. ia bekerja sebagai Financial Controller di Virgin Communications London tahun 1987 hingga 1989, kemudian menjadi Senior Financial Analyst di Warner Music International London selama 10 tahun.

Prestasi dan pengalamannya tersebut membuat Tony diangkat menjadi Managing Director di Warner Music Malaysia. Ia tercatat menjadi Managing Director termuda karena masih berusia 26 tahun.

Tahun 1996 ia menjabat sebagai Regional Managing Director ASEAN kemudian menjadi Vice President ASEAN sejak 1999 hingga Juli 2001 di Warner Music kawawasan Asia Tenggara.

Keberhasilannya mengelola Tune Sdn. Bhd.  membuat usahanya berkembang. Selain Tune Air (Air Asia dan Air Asia X), usahanya merambah ke perhotelan, kartu ponsel prabayar, jasa keuangan, hiburan dan olah raga, termasuk membentuk Liga Bola Basket ASEAN dan tim balap Malaysia Caterham F1. Ia juga memproduksi minuman energi EQ8, serta menjadi pemegang saham mayoritas tim sepakbola Inggris Queens Park Rangers dan produsen mobil sports Inggris: Caterham Cars.

Diantara berbagai penghargaan yang diraihnya adalah "Recording Industry Person of the Year 1997" oleh Asosiasi Industri Rekaman Malaysia, "Malaysia CEO of the Year 2003" oleh American Express, "Emerging Entrepreneur of the Year – Malaysia 2003" oleh Business Times, "Airline Business Strategy Award 2005" and "Low Cost Leadership" oleh  Airline Business dan "Asia Pacific Aviation Executive" oleh Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA) untuk tahun 2004 dan 2005.

Ia juga terpilih sebagai "Master Entrepreneur" dari Ernst & Young Entrepreneur Malaysia tahun 2006. Tahun 2007, Tony dianugerahi penghargaan "The Brand Laureate Brand Personality" atas kiprahnya yang luar biasa, dedikasi dan kontribusi terhadap industri penerbangan di Malaysia.

Tahun 2009, Dato' Sri Tony mendapat penghargaan "CAPA Legend Award" (Aviation Hall of Fame). Ia menjadi orang Malaysia dan Asia Tenggara pertama yang mendapatkan penghargaan prestisius “Asia Businessman of the Year, 2010” dari majalah Forbes.

Kini, Tony siap untuk menjadi host di The Apprentice Asia seperti Donald Trump di The Apprentice versi AS, sambil mencari sosok yang tepat untuk menjadi anak didiknya dan bekerja di salah satu perusahaannya dengan gaji 6 digit USD dan mengatakan: You're Hired!

AXN rencananya akan menayangkan The Apprentice Asia pada semester pertama tahun 2013.

3:55 PM | 0 komentar | Read More

Wamendag: Jabodetabek Butuh Pasokan Segera




Wamendag: Jabodetabek Butuh Pasokan Segera





Penulis : Eny Prihtiyani | Senin, 19 November 2012 | 15:05 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, dari hasil pengamatan di sepuluh pasar di kawasan Jabodetabek pada hari Sabtu dan Minggu lalu, banyak ditemui pedagang daging yang tidak berjualan.




Para pedagang juga menyatakan kesulitan mendapatkan pasokan daging karena rumah pemotongan hewan tidak melakukakan pemotongan sejak sepekan lalu.




"Beberapa pedagang mengaku mendapat imbauan dari asosiasi untuk tidak berjualan," katanya.


Para pedagang juga menyatakan kesulitan mendapatkan pasokan daging karena rumah pemotongan hewan tidak melakukakan pemotongan sejak sepekan lalu. Saat ini kami masih menunggu informasi dari Kementerian Pertanian yang akan menambah pasokan 5.000 ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat.


"Kami butuh info kapan persis sapi akan diberangkatkan, akan dipotong di RPH mana, dan butuh waktunya berapa lama," paparnya.


Dia menambahkan, pasar di Jabodetabek saat ini membutuhkan pasokan daging, bahkan daging yang sifatnya spesifik seperti tetelan, iga, dan daging untuk rawon.


"Karenanya pasokan harus berupa sapi hidup dan kemudian dipotong sesuai kebutuhan," tambahnya. 


















3:55 PM | 0 komentar | Read More

Bocah Hanyut di Kemandoran Akhirnya Ditemukan Meninggal





Bocah Hanyut di Kemandoran Akhirnya Ditemukan Meninggal





Penulis : Imanuel More | Senin, 19 November 2012 | 15:54 WIB











JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi Penemuan Siva Upaya pencarian atas Ab'um Siva, bocah berusia 3,5 tahun yang hanyut di Kali Pluis Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, akhirnya membuahkan hasil. Sayang, bocah itu ditemukan telah dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi badan membiru.


"Anaknya ditemukan di tengah tumpukan sampah hanyut di Kali Kampung Pluis, di dekat grujukan saluran air," kata Juman alias Bewok (35), warga yang menemukan jasad Siva kepada wartawan, Senin (19/11/2012).


Lokasi penemuan itu berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi terakhir kali Siva berada, di RT 04 RW 14 Kemandoran, Grogol Utara. Dia ditemukan pada sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi atau sekitar 18 jam setelah diberitakan hilang terhanyut aliran kali, sekitar pukul 12.00 WIB kemarin.


Bewok mengatakan, sejak awal dia memang berniat mencari Siva. Karena itu meskipun operasi pencarian resmi oleh Tim SAR Sudin Damkar PB telah dihentikan pada pukul 19.00 WIB karena hambatan kegelapan malam, dia terus melakukan pencarian secara sukarela.


"Saya memang niat mencari, sampai semalam jam 3.00 saya masih nyenterin Kali Kampung Pluis, siapa tahu ketemu," kata Bewok.


Informasi penemuan itu kemudian disampaikan warga kepada kedua orangtua bocah malang tersebut, Suwadi dan Casrifa. Setengah jam kemudian, kedua orangtua Siva tiba di lokasi kejadian dan memastikan bahwa jasad tersebut benar-benar anak mereka.


"Jenasah sudah dibawa ke Tegal, kampung halaman orangtuanya untuk dimakamkan," kata Agus, kerabat keluarga yang menunggui warung milik orangtua korban. Jenazah dan keluarga dibawa dengan menggunakan mobil ambulans dari Pemkot Jakarta Selatan.






Editor :


Hertanto Soebijoto














3:52 PM | 0 komentar | Read More

Demokrat: Tak Ada Urusan dengan Century




Kasus Bank Century


Demokrat: Tak Ada Urusan dengan Century





Penulis : Sandro Gatra | Senin, 19 November 2012 | 14:39 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat tak khawatir jika nantinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menaikkan penanganan perkara bail out Bank Century dari penyelidikan ke penyidikan. Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, kasus tersebut sama sekali tak terkait dengan kader Demokrat.


"Enggak ada kekhawatiran. Itu yang bilang Century mengarah ke kita, itu orang-orang yang enggak siap kalah (Pemilu 2009). Kita soal Century enggak pernah ada masalah," kata Ruhut, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/11/2012).


Ruhut mengatakan, publik bakal tahu bahwa perkara itu sama sekali tidak terkait dengan Demokrat. "Tunggu saja lihat nanti hasilnya. Kaitkan Century ke kita hanya pepesan kosong," kata anggota Komisi III DPR itu.


Pandangan senada disampaikan anggota Tim Pengawas Century dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Perkara itu disebut tidak akan memengaruhi dukungan publik terhadap Demokrat pada Pemilu 2014 meskipun Demokrat tengah berkuasa ketika bail out Rp 6,7 triliun dikucurkan.


"Enggak ada urusan sama kita. Orang saja mengait-kaitkan ke kita," pungkas Sutan.


Seperti diberitakan, KPK hari ini melakukan gelar perkara Century untuk menentukan apakah sudah cukup bukti untuk meningkatkan penanganan kasus ini ke tahap penyidikan dan menetapkan seseorang sebagai tersangka atau belum. Perkara itu sudah ditangani KPK sejak 2010.


Pimpinan KPK menyebut telah menemukan unsur tindak pidana korupsi dalam perkara Century. KPK sedikitnya menemukan enam poin kejanggalan dalam proses pemberian dana talangan ke Bank Century.

Baca juga:
KPK Tetapkan Dua Tersangka Century Hari Ini?
KPK Bidik Dua Pejabat BI
KPK Gelar Perkara Century Hari Ini

Berita terkait perkembangan penanganan Century dapat diikuti dalam topik:
Apa Kabar Kasus Century?






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary














3:39 PM | 0 komentar | Read More

Pacquiao Bergaya Santa Claus




Pacquiao Bergaya Santa Claus





Senin, 19 November 2012 | 14:38 WIB












LOS ANGELES, Kompas.com - Petinju Filipina, Manny Pacquiao bergaya Santa Claus dengan membagi hadiah buat kaum miskin di daerah kumuh Los Angeles.

Pacquiao membagi kue dan daging kalkun usai menghadiri misa di Gereja Westside Shepherd of the Hills, Minggu (18/11).  

Pacquiao memang menyiapkan truk penuh dengan paket kue dan daging kalkun untuk dibagikan kepada orang-orang yang datang untuk bertemu dengannya.

Pacquiao tengah menyiapkan diri menjelang pertarungannya yang keempat  menghadapi petinju Meksiko, Juan Manuel Marquez.  Kedua [petinju akan bertemu pada 8  Desember mendatang di MGM Grand Arena, Las Vegas.

Petinju Filipina ini mengalahkan Marquez dalam tiga pertemuan sebelumnya. Namun dua kemenangan yang terakhir dianggap kontroversial.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















3:01 PM | 0 komentar | Read More

Generasi Muda Sleman Mulai Meninggalkan Tenun

Written By RajaBlog on Sunday, November 18, 2012 | 3:55 PM


Tenun Gedogan

Tenun Gedogan (sumber: Canggih Akare/Beritasatu.com)




Kaum muda mengganggap menenun merupakan kegiatan yang membosankan, padahal prospek industri ini cukup cerah.

Generasi muda di Desa Sumberrahayu, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai meninggalkan  kerajinan tenun.

Padahal prospek industri tersebut cukup cerah di pasaran.

"Kendala utama pengembangan industri tenun adalah tidak ada generasi muda yang berminat membuat kerajinan tenun," kata pemilik Pusat Kerajinan Tenun "Sari Puspa Industri Tenun", Suwardi di Sleman, Minggu (18/11).

Generasi muda menganggap menenun hal membosankan. "Padahal kerajinan tenun mempunyai prospek bagus di pasaran karena dua tahun terakhir permintaan terus naik," imbuhnya.
 
Perajin tenun di pusat kerajinan miliknya, kata Suwardi, didominasi generasi tua atau berusia hampir diatas 45 tahun, sehingga hasil produksi tenun kurang maksimal.
 
Menurut dia, dirinya telah memberikan pelatihan menenun kepada kalangan warga di luar Kabupaten Sleman.

"Kalau hanya mengandalkan perajin tenun di daerah kami, maka permintaan tenun tidak akan terpenuhi. Untuk itu, kami memberikan pelatihan dan membuat jaringan perajin tenun di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Ini untuk meningkatkan produksi tenun," Tambah Suwardi.

Dia mengatakan, sebenarnya permintaan tenun di pasaran lokal dan nasional tinggi, namun perajin tenun malah mulai meninggalkan dan beralih kerajinan tas. "Kami terus mendorong generasi muda untuk mencintai tenun. Kami juga menjalin kerja sama dengan perajin tenun di Dusun Boro, Desa Banjarasri, Kalibawang, dalam pemasaran atau tukar informasi bahan baku dan pemasaran," jelas Suwardi.

Perajin tenun "Lurik Kembang Maju Mandiri" Moyudan, Martini mengatakan generasi muda mulai enggan membuat lurik, karena dianggap tidak memiliki prospek untuk menambah pendapatan keluarga. Sehingga anggota perajin lurik yang awalnya mencapai 20 orang kini hanya tinggal enam orang yang aktif.

"Saat ini, membuat lurik sebagai pekerjaan sambilan bukan pekerjaan utama karena hasil yang didapat belum mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga banyak perajin batik beralih pekerjaan,"tutupnya.

3:55 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger