Mengapa Perlu Ada Promosi Terbuka PNS?

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan, promosi jabatan secara terbuka di kalangan pegawai negeri sipil dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) aparatur yang kompeten dan kompetitif.

"Tujuan akhirnya agar pemerintahan bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu, adanya promosi terbuka dapat menyerap SDM yang akuntabel dan berkinerja," ujarnya di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2013).

Dengan adanya promosi terbuka, kata Eko, hal tersebut dapat mengurangi intervensi politik dalam birokrasi. Menurut Eko, selama ini sistem birokrasi di Indonesia sangat rawan akan kepentingan-kepentingan segelintir orang yang ingin mengambil keuntungan.

Eko mengatakan bahwa promosi terbuka juga dapat meningkatkan pengetahuan kompetensi kepada pegawai. Dengan adanya promosi terbuka, orang berlomba-lomba ingin mendapatkan tempat tertentu. Hal ini harus didukung dengan kemampuan seseorang dalam bidang yang dipilihnya.

"Kalau tidak ada yang bagus dalam lelang jabatan, Presiden dengan hak progresifnya dapat mengangkat seseorang untuk menjadi PNS," kata Eko.

Akan tetapi, dengan adanya promosi terbuka ini, ada risiko-risiko yang menyertainya. Promosi terbuka membutuhkan panitia seleksi yang netral dan obyektif. Jika tidak, hal itu justru rawan akan tindak nepotisme. Selain itu, aparatur sipil yang terdapat di dalamnya harus siap untuk bersaing secara sehat sehingga timbul kecurigaan dan upaya saling sikut dengan pegawai lain. "Jika mereka tidak siap bersaing, mereka bisa saja mengintervensi satu dengan lainnya," kata Eko.