Galeri Apik Pamerkan Kolaborasi Lukisan dan Miniatur Otomotif

Written By RajaBlog on Wednesday, December 10, 2014 | 3:55 PM


Jakarta - Sebuah terobosan, baru saja dilakukan pemilik Galeri Apik Jakarta, Rahmat. Jika biasanya pameran bersama menampilkan karya seni lukis atau patung saja, kali ini Rahmat mencoba kolaborasi karya seni yang berbeda. Tepatnya sejak Rabu (10/12) hingga pertengahan Januari 2015, Galeri Apik Jakarta memamerkan ratusan koleksi miniatur otomotif serta puluhan seni lukis milik pelukis terkenal.


Ada alasan spesifik mengapa akhirnya Rahmat menggabungkan dua koleksi dalam satu pameran. Padahal kalau mau disandingkan, jelas harga koleksi miniatur otomotif tidak sebanding dengan karya lukis. Faktanya, harga jual lukisan milik pelukis terkenal jauh diatas harga miniatur mobil. Tapi di mata Rahmat, dua karya seni tersebut memiliki benang merah yang patut diperhitungkan, yakni sama-sama hasil karya manusia dengan estetika dan keindahan.


“Saya ingin memberikan sesuatu yang unik dan baru kepada para kolektor seni. Dalam satu ruang pameran ada dua karya seni yang bisa dinikmati. Lagipula saya ingin mengangkat karya seni miniatur otomotif agar bergaung di Indonesia. Sebab komunitas miniatur mobil di Indonesia sudah banyak, dan mereka harus punya tempat pameran sebagai wadah memamerkan koleksi,” ungkap Rahmat saat ditemui SP di sela-sela persiapan “Joint Visual Exhibition dan Die Cast Classic Cars” di Galeri Apik Jakarta, Selasa (10/12).


Pada jajaran seni lukis, Galeri Apik menampilkan sejumlah koleksi lawas seniman terkenal. Sebut saja lukisan milik Affandi, Heri Dono, I Gusti Agung Mangu Putra, Adrien Jean Le Mayeur De Merpres, Sudjana Kerton, dan Agus Suwage. Sementara untuk koleksi miniatur, Rahmat menyebut ada ratusan die cast yang akan dipamerkan. Mulai dari merek mobil BMW, Mercedes Benz, Datsun, dan sejumlah merek mobil yang tidak lagi diproduksi. Untuk ukuran, khusus koleksi miniatur otomotif di Galeri Apik hadir dalam ukuran 1:67, 1:43, 1:18, dan 1:12.


“Biasanya semakin kecil ukuran, semakin detail. Bila ingin menjadi kolektor miniatur otomotif, harus diperhatikan juga detail dan pembuatnya. Biasanya miniatur mobil dari Singapura atau Tiongkok lebih detail bentuknya,” lontar pendiri Toy and Model Colector Indonesia (Tomoci).


Ditegaskan pula, selama pameran tidak akan ada transaksi jual beli miniatur otomotif. Ratusan koleksi mobil mini di Galeri Apik murni hanya boleh dipandang, tanpa dijual dan disentuh.


Kecewa
Terkait dengan penggabungan dua benda seni dalam satu pameran, Rahmat sebenarnya memiliki misi khusus. Kekecewaannya pada balai lelang menjadi dasar ia melakukan kolaborasi pameran seni lukis dan miniatur otomotif. Ia mengatakan, keberadaan balai lelang justru tidak membantu para seniman. Kebanyakan barang seni yang ada di balai lelang dijual murah, dan terkesan tidak up to date.


“Balai lelang memberikan aturan yang ketat kepada pemilik barang seni. Karena itu, saya dan teman-teman seniman serta kolektor mengambil langkah sendiri. Harapan kami dengan pameran gabungan bisa menempatkan dua karya seni pada level yang sama. Sehingga, bukan harga yang dilihat, melainkan keindahan dari karya itu sendiri,” tegasnya.


Sementara dalam hal pameran seni, Galeri Apik sudah beberapa kali mengadakan acara. Sebut saja pameran Beber Seni di Yogyakarta (2009), Jogja Jaming Biennale X (2009-2010), Seven Lights (2009), Bazaar Art Jakarta (2010), dan masih banyak lagi.


Suara Pembaruan


Penulis: A-23/YS


Sumber:Suara Pembaruan


Anda sedang membaca artikel tentang

Galeri Apik Pamerkan Kolaborasi Lukisan dan Miniatur Otomotif

Dengan url

http://informationtechnologyinternet.blogspot.com/2014/12/galeri-apik-pamerkan-kolaborasi-lukisan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Galeri Apik Pamerkan Kolaborasi Lukisan dan Miniatur Otomotif

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Galeri Apik Pamerkan Kolaborasi Lukisan dan Miniatur Otomotif

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger