Yarno Kembali Bikin Kejutan, Berhasil Tembus Rp 200 Juta

Written By RajaBlog on Tuesday, June 17, 2014 | 3:55 PM


Jakarta - Seniman muda berbakat asal Pagar Alam, Sumatera Selatan, Yarno kembali membuat kejutan. Setelah sukses mencatat angka penjualan 20.740 dolar Singapura, atau setara Rp 191 juta pada 13 April lalu di Balai Lelang Seni Masterpiece melalui karya "Power Struggle", dia kembali mencatat angka fantastis, belum lama ini.


Tepatnya pada 11 Mei lalu, karya Yarno lainnya, berjudul "Leader", yang dibuat pada 2013 itu berhasil menembus angka 21.600 dolar Singapura (SGD 1 = Rp 9475), atau setara dengan Rp 204 juta lebih dalam lelang seni, yang digelar 33 Auction di Singapura.


Karya "Leader" berukuran hanya 150 x 180 cm, jauh lebih kecil daripada "Power Struggle", yaitu 150 x 250 cm.
‎Pencapaian itu di luar prediksi pengamat seni. Mengingat, tren transaksi yang berkembang di Balai Lelang Seni luar negeri cenderung tidak berpihak kepada karya seniman muda.


Buktinya, ‎beberapa seniman muda kontemporer harus menelan kekecewaan, karena rendahnya catatan nilai transaksi karya mereka di Balai Lelang Seni Christie's Hong Kong pada 25 Mei lalu. Sebagian besar malahan tidak berhasil terjual.


Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang dicapai Yarno. Menurut kolektor seni Haryono Budiono, hasil lelang memang cenderung fluktuatif dan sulit diprediksi.


"Situasi saat lelang ‎itu sangat bergantung pada selera kolektor seni saat itu. Jadi tidak bisa dibandingkan antara hasil lelang satu dengan yang lain," ungkapnya saat dimintai pendapatnya, seperti yang dilansir dari siaran pers, Jakarta, Senin (16/6).


Diakuinya bahwa kolektor seni luar negeri sangat berperan dalam penentuan harga. Bagi kolektor seni luar negeri, harga tidak menjadi masalah.


"Mereka berani membeli mahal, asalkan mereka suka. Sehingga memang 'perang' harga yang terjadi di Balai Lelang Seni di luar negeri bergantung pada kolektor seni mancanegara," bebernya.


Terkait tingginya pencapaian harga lukisan Yarno di Masterpiece dan 33 Auction, Haryono melihat bahwa saat ini mungkin saja karya Yarno memang mendapat respos positif dari kolektor seni luar negeri.


Ditanya mengenai pendapat pribadi tentang sejumlah karya Yarno, pria yang juga salah satu Direktur di Sinar Mas itu mengaku punya salah satu karya seniman yang khas dengan isu lingkungan tersebut. "Saya punya satu. Saya tertarik dengan komposisi warnanya yang menarik dan objek lukisnya yang tidak biasa," akunya.


Menurutnya, Yarno memiliki potensi untuk jadi seniman besar. Asalkan mau terus membuat terobosan dalam karya seninya, sehingga menghindari kebosanan pecinta seni.


Sedangkan pemilik Galeri Apik Rahmat‎ mengaku cukup appreciate dengan prestasi seniman Yarno. "Sangat di luar dugaan dan semakin memperkuat intuisi saya bahwa Yarno punya harapan untuk berkembang ke depannya," pujinya.


Sementara itu, sang seniman yang kini bermukim di Yogyakarta itu mengaku sudah mendengar kabar tentang hasil lelang karya "Leader". Dia mengaku surprise, tapi juga bangga.


"Hasil itu memacu saya untuk berkarya lebih baik lagi ke depannya. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan itu (harga tinggi), semua bergantung selera pasar," ungkapnya merendah saat dihubungi, kemarin.


Saat ini, Yarno tengah bergelut dengan ide-ide terbaru yang sedang ingin direalisasikan dalam waktu dekat. Ia berencana membuat lukisan setinggi 4 meter-an.


Sebelumnya nama Yarno kian berkibar di percaturan seni internasional, seiring makin tingginya minat kolektor seni mancanegara terhadap karyanya. Seniman 44 tahun itu masih masuk dalam kategori new born artist dan baru menghasilkan 58 buah karya saja sejak kemunculannya 4 tahun lalu.


Pada awal Maret 2010, karya Yarno masih di harga Rp 9 juta dalam pameran bersama. Lalu naik terus di akhir 2011 menjadi Rp 18 juta, setelah dipamerkan di Seoul, Korea dan Singapura.


Di pertengahan 2012 harga tawar lukisannya naik lagi menjadi Rp 25 juta. Dan pada 2013, karya Yarno terus melambung hingga menyentuh angka Rp 40 juta.


Namun tidak semua kolektor berhasil memperoleh karya-karyanya, walau ingin membelinya. Keunikan karya Yarno ada pada kepandaiannya mengolah kombinasi warna dan kekuatan goresannya dari kritik lingkungan yang sarkastik menjadi sebuah karya seni modern yang mengesankan.


Tampilannya menarik, dengan warna-warna monochrome bersifat kontemporer tanpa membuat jiwa jenuh, meski sejatinya Yarno mengusung aliran surealisme dalam karya-karya seni modernnya sejak 2009.


Sejauh ini, Yarno sukses menggelar pameran tunggalnya di Jakarta bertajuk Ultimate City pada 2012. Disusul kesuksesan pameran tunggal berikutnya di The Ritz Carlton Jakarta bertajuk Reborn pada 2013. 


Anda sedang membaca artikel tentang

Yarno Kembali Bikin Kejutan, Berhasil Tembus Rp 200 Juta

Dengan url

http://informationtechnologyinternet.blogspot.com/2014/06/yarno-kembali-bikin-kejutan-berhasil.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Yarno Kembali Bikin Kejutan, Berhasil Tembus Rp 200 Juta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Yarno Kembali Bikin Kejutan, Berhasil Tembus Rp 200 Juta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger