Jebolnya Tanggul Kali Laya Bukan yang Pertama

Written By RajaBlog on Wednesday, November 14, 2012 | 3:52 PM


DEPOK, KOMPAS.com - Rembesan air dari tanggul Kali Laya ternyata bukan peristiwa baru. Sejak 2009, rembesan air dari Kali Laya sering turun menggenangi rumah warga di Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis, Depok. Hanya saja, rembesan tersebut tidak membuat tanggul jebol separah yang terjadi Senin (12/11/2012) malam.


Christoporus (53), warga Perumahan Bukit Cengkeh II, RT 06 RW 16 yang rumahnya persis berhadapan dengan Kali Jantung, menyatakan seminggu lalu sudah ada tanda-tanda tanggul akan jebol. Saat itu rembesan air dari Kali Laya sempat turun hingga ke Kali Jantung.


"Tapi tidak sebesar ini, ini yang paling parah," ungkapnya.


Christoporus menjelaskan, biasanya rembesan air tidak sampai ke Kali Jantung. Rembesan air akan hilang terserap tanah karena jarak dari Kali Laya ke Kali Jantung yang sekitar 100 meter cukup jauh untuk dilalui debit air yang tidak terlalu tinggi.


"Yang jelas, jauh-jauh hari sebelumya kami sudah pernah melihat langsung air yang keluar dari tanggul tersebut," kata Christoporus.


Untuk diketahui, Kali Laya adalah anak sungai yang membawa air dari arah Bogor, Jawa Barat. Kali ini juga mengarahkan air dari Setu Gadog yang terletak di Jalan Radar Auri, Kecamatan Cimanggis, Depok. Beberapa hari menjelang bobolnya tanggul, Depok dilanda hujan setiap hari. Air yang terbawa dari Bogor tidak mampu ditahan oleh tanggul Kali Laya yang sudah tua.


Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok, Encu Kuryasa, yang datang ke lokasi Selasa (13/11/2012) kemarin. "Ada empat faktor utama; tanggul yang sudah tua, cuaca yang selalu hujan, masyarakat yang membuat sampah sembarangan, dan rembesan air di turap," katanya.


Encu menolak jika dia dianggap lalai sehingga mengakibatkan jebolnya tanggul. "Sebelum tanggul bobol, kami memang sedang melakukan maintenance. Itu selalu kami lakukan. Hanya saja saat proses pengerjaan masih berlangsung, Depok dan Bogor hujan terus, sehingga terjadi ini (jebolnya tanggul)," jelasnya.


Sementara Bayu (34), salah seorang warga, justru mempertanyakan petugas Pemkot yang baru menangani tanggul di musim hujan, bukan pada saat musim kemarau. "Salah Pemkot dong, kok baru dibenerin sekarang. Sudah tahu sekarang musim hujan. Cor tanggul yang terbuat dari beton kan belum kering, kalau dilalui air sederas itu ya mana kuat," kata Bayu.






Editor :


Hertanto Soebijoto









Anda sedang membaca artikel tentang

Jebolnya Tanggul Kali Laya Bukan yang Pertama

Dengan url

http://informationtechnologyinternet.blogspot.com/2012/11/jebolnya-tanggul-kali-laya-bukan-yang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jebolnya Tanggul Kali Laya Bukan yang Pertama

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jebolnya Tanggul Kali Laya Bukan yang Pertama

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger